Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) merilis hasil riset bertajuk 'Perkembangan Industri dan Persepsi Konsumen Jasa Transportasi dan Logistik Online'. Riset itu menyoroti perkembangan transportasi dan logistik online di tengah situasi pandemi yang semakin kondusif.
Dalam riset yang dipublikasikan pada Rabu 7 Desember itu, dilakukan survei terhadap 2.310 pengguna transportasi dan logistik online, serta 1.155 pengusaha yang memanfaatkan media sosial atau social seller di 5 kota besar Indonesia.
"Seiring dengan semakin membaiknya penanganan pandemi, mobilitas masyarakat pulih, yang diikuti peningkatan penggunaan transportasi online meski tanpa promo. Dengan demikian sektor transportasi dan logistik online diperkirakan resilien dan mampu tumbuh di tengah tantangan ekonomi bahkan saat ada potensi resesi," jelas Direktur Riset INDEF Esa Suryaningrum dalam keterangan tertulis, Rabu (7/12/2022).
Hasil riset menunjukkan lebih dari 64% pengguna layanan transportasi online, mencakup ojek online (ojol) dan taksi online meningkatkan penggunaannya setelah pandemi, dan 60% menyatakan akan menambah frekuensi penggunaan ke depannya. Selain itu, 80% pengguna jasa transportasi online menyatakan akan tetap menggunakan layanan meski tidak ada promo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Responden rata-rata mengeluarkan biaya antara Rp 50 ribu sampai Rp 250 ribu dengan frekuensi penggunaan 4-12 kali setiap minggunya. Sebanyak 73% dari mereka menggunakan layanan transportasi online mampu meningkatkan produktivitas dan memberikan penghematan biaya bahan bakar dan parkir.
Di sektor transportasi online, tingkat kepuasan pengguna Gojek menjadi yang paling tinggi dibandingkan pemain lain dan rata-rata industri. Dalam hal pelayanan, mitra pengemudi Gojek dinilai paling baik dalam berkendara dan bisa memberikan rasa aman bagi pengguna layanan transportasi online.
"Untuk transportasi online, responden memberikan skor kepuasan di atas rata-rata industri bagi Gojek pada semua indikator-indikator prioritas. Terutama pada kemudahan penggunaan aplikasi yang mana Gojek mendapatkan skor 3,39. Lebih tinggi dari rata-rata industri yang mendapatkan skor sebesar 3,30 dan disusul Grab dengan skor 3,27," papar Esa.
Berdasarkan riset INDEF tersebut, 90% social seller yang disurvei mengemukakan adanya peningkatan penggunaan setelah pandemi. Sebanyak 86% dari mereka merasa produktivitas bisnisnya meningkat dengan adanya layanan logistik online, dengan rata rata penggunaan 7-9 kali setiap minggu. Sebanyak 20% responden menggunakan hingga lebih dari 12 kali setiap minggu.
Adapun GoSend, layanan logistik online Gojek, dianggap paling meningkatkan produktivitas para social seller karena pelayanannya yang dinilai efisien, aman, dan mudah digunakan. Konsensus responden memberikan nilai GoSend sebesar 3,17 dalam penggunaan aplikasi, atau lebih tinggi dari rata-rata industri yaitu di angka 3,04 dan lebih tinggi dari pemain lainnya, seperti Lalamove (3,05), Grab (3,04), dan ShopeeXpress (3,03).
"Kemampuan memberikan kepuasan atas faktor tersebut yang membuat sebuah brand dapat meraih kepercayaan tertinggi dari konsumen, konsistensi dalam men-deliver atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan inilah yang pada akhirnya akan menciptakan consumer experience atau pengalaman konsumen yang menyenangkan dan membuat konsumen setia untuk terus menggunakan brand tersebut," ujar Esa.
(ncm/ega)