Mengenal Keluarga Erina Gudono yang Bukan Orang Sembarangan

Mengenal Keluarga Erina Gudono yang Bukan Orang Sembarangan

Tim detikcom - detikFinance
Sabtu, 10 Des 2022 06:30 WIB
Erina Gudono usai acara midodareni di Sleman, Jumat (9/12/2022).
Erina Gudono usai acara midodareni, Jumat (9/12/2022)/Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng
Jakarta -

Putra Bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep akan menikahi Erina Gudono, hari ini Sabtu (10/12/2022). Momen pernikahan keduanya dinanti masyarakat.

Persiapan pernikahan adik Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka ini disebut sudah 100%. Adapun pernikahan memakai adat jawa.

"Desember, ya tanggalnya sudah ada cuma belum kasih tahu kalian saja. Ini berkas KUA-nya ada, baru daftar. Full adat Jowo Jogja sama Jowo Solo," kata Kaesang Pangarep di Cipayung, Jakarta Timur, belum lama ini, dikutip Sabtu (10/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu jelang pernikahan, keluarga calon istri Kaesang menjadi sorotan publik. Kabarnya, keluarga Erina Gudono bukan orang sembarangan, siapa mereka?

Erina Gudono merupakan anak dari pasangan Profesor Dr. Mohammad Gudono, MBA, Aks, Ph.D dan Dra. Sofiatun Gudono, M. Si, Aks.

ADVERTISEMENT

Profesor Gudono, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Gadjah Mada. Dia lahir di Semarang, 26 Mei 1963 dan tutup usia pada 22 Juli 2016 dalam usia 54 tahun.

Almarhum menyelesaikan pendidikan Sarjana di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (dulu Fakultas Ekonomi) UGM dan melanjutkan pendidikan Master di Murray State University di Kentucky, Amerika.

Adapun pendidikan Doktoral-nya diperoleh di Temple University, Pennsylvania, Amerika, dan Guru Besar dari UGM pada 1 Desember 2011.

Berbagai penghargaan pernah diraih almarhum semasa hidupnya, diantaranya Satya Lancana Karya Satya XX dari Presiden RI pada tahun 2013 dan Satya Lencana Kesetiaan 25 tahun dari UGM pada 2013.

Berbagai jabatan pernah diemban oleh ayah Erina Gudono ini semasa hidupnya, antara lain sebagai Wakil Rektor Bidang Administrasi dan Pengembangan SDM UGM pada 2002-2004, Pejabat Struktural Eselon IIIA di BPK RI pada 2006-2010, Ketua Pengelola Program Magister Akuntansi (MAKSI) FEB UGM pada 2013-2015, dan terakhir beliau menjabat sebagai Ketua Program Sarjana Akuntansi FEB UGM pada 2016 hingga wafatnya.

Lihat video 'Senyum Manis Erina Gudono Jalani Prosesi Siraman':

[Gambas:Video 20detik]



Lalu bagaimana dengan Ibu Erina Gudono dan sang kakak? Langsung klik halaman berikutnya

Sama seperti mendiang suami, Sofiatun Gudono ternyata seorang dosen. Saat ini dirinya merupakan dosen sekaligus rektor Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Mitra Indonesia.

Selain itu, Sofiatun juga seorang pengusaha butik bernama Sophie Boutique. Mengutip dari akun Facebook Sophie Boutique, usaha milik Sofiatun itu telah berulangkali mengikuti pameran baik di dalam maupun luar negeri. Seperti pada Mei 2019, Sophie Boutique mengikuti pameran Pasar Lebaran dalam rangka Hari Jadi ke-103 Kabupaten Sleman.

Di tahun yang sama, Sofiatun pernah memamerkan produknya dalam pameran East West Economic Corridor (EWEC) di Vietnam. Tidak berhenti di sana dirinya juga terlibat dalam acara Indonesia Expo di Bangladesh.

Sofiatun juga pernah membawa usahanya untuk mengikuti mengikuti misi dagang meliputi pameran dan business forum dalam acara Rusia Halal Expo di Rusia pada Juli-Agustus 2021.

Masih dari akun Facebook tersebut, sejumlah produk Sophie Boutique juga telah diekspor. Satu di antara gamis eksklusif berbahan sruti dan brokat yang dikirim ke Malaysia, Brunei Darussalam, dan Bangladesh.

Sementara, Kakak Erina Gudono, Nadya Gudono juga memiliki profesi mentereng yang bukan kaleng-kaleng.

Berdasarkan situs LinkedIn, Nadya Gudono telah lima tahun bekerja sebagai First Senior Manager dengan keahlian Asset Management, Distressed Debt, Non-performing Loans, Debt Restructuring dan Credit Risk Management di salah satu bank BUMN.

Di sisi lain, sama seperti sang adik, Nadya merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Tak tanggung-tanggung, bahkan dirinya merupakan lulusan dengan status cum laude.

Di luar itu Nadya juga termasuk orang yang aktif di bidang kemanusiaan. Ia pernah menjadi relawan di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta sebagai Program Coordinator. Dirinya juga sempat turun ke lapangan di desa di Nusa Tenggara Timur dan jadi relawan di organisasi sosial di Yogyakarta.


Hide Ads