Ia berharap sektor perhotelan tidak terkena banyak dampak negatif. Apalagi sektor ini belum pulih sepenuhnya dari hantaman pandemi COVID-19 dan kenaikan harga komoditas.
Memang sudah ada kenaikan okupansi atau keterisian hotel. Namun menurut Maulana, salah satu pendapatan terbesar hotel justru didapat dari penjualan makanan dan minuman. Ia menilai adanya KUHP ini berpotensi mengganggu pemulihan sektor perhotelan setelah diterpa pandemi COVID-19.
"Secara umum pasti (mengganggu pemulihan). Kalau masalah dampak terhadap KUHP baru diketok palu DPR, tidak hanya satu sektor. Semua sektor pariwisata berpengaruh, bukan hotelnya saja," paparnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, yang menjadi kekhawatirannya adalah narasi negatif yang dibangun oleh pemerintah negara lain. Menurutnya hal inilah yang berpotensi mengganggu pariwisata, sebab sektor ini butuh branding yang positif.
Terkait ini ia meminta pemerintah meluruskan narasi negatif dan memberi penjelasan kepada pemerintah asing.
"Kami berharap pemerintah harus segera meluruskan ini, memberikan penjelasan secara G2G (Government-to-Government) agar tidak terjadi konflik berlebihan," jelasnya.
(ara/ara)