Perlu diketahui, VIVA sendiri mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,3 triliun. Dengan besaran beban yang ditanggung perusahaan yang lebih besar dari pendapatannya, akhirnya VIVA mencatatkan total rugi hingga Rp 1.095,2 miliar.
Kendati demikian, Abi mengatakan, pihaknya akan terus memperbaiki dan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Yang mana, salah satu fokus perusahaan di 2023 mendatang ialah akan berfokus dalam penyelesaian utang.
"Di level VIVA untuk membayar utang, kita bayar utang dengan cara jual saham yaitu private placement ke strategic investor 39%. Jadi dari itu VIVA akan bebas utang dan hilang utangnya dari situ," katanya, dalam sesi Public Expose VIVA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abi mengatakan, pihaknya akan berfokus terlebih dulu pada utang milik perusahaan-perusahaan anaknya. Yang mana, salah satu yang sudah berjalan ialah penyelesaian utang ANTV, bagian dari anak usahanya PT Intermedia Capital Tbk (MDIA).
"Di level ANTV, MDIA, itu ada sekitar US$ 112-113 juta dolar. Itu sekitar Rp 1,6 triliun. Sekarang tinggal Rp 960 miliar. Sesudah itu diharapkan performance juga membaik, dari situ baru kita masuk ke level holding," kata Abi.
(hns/hns)