Jelang Tutup Tahun, APBN Tekor Rp 237 Triliun Per 14 Desember

Jelang Tutup Tahun, APBN Tekor Rp 237 Triliun Per 14 Desember

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 20 Des 2022 15:27 WIB
BUMN percetakan uang, Perum Peruri dibanjiri pesanan cetak uang dari Bank Indonesia (BI). Pihak Peruri mengaku sangat kewalahan untuk memenuhi pesanan uang dari BI yang mencapai miliaran lembar. Seorang petugas tampak merapihkan tumpukan uang di cash center Bank Negara Indonesia Pusat, kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (21/10/2013). (FOTO: Rachman Haryanto/detikFoto)
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sampai 14 Desember 2022 mengalami defisit Rp 237,7 triliun. Realisasi itu setara 1,22% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Defisit ini jauh lebih kecil dari yang diindikasikan atau yang direncanakan dalam Perpres 98 2022 yaitu Rp 840,2 triliun atau 4,5% dari PDB dan jauh lebih kecil dari defisit tahun lalu 14 Desember mencapai Rp 617,4 triliun atau 3,64% dari PDB," katanya dalam konferensi pers APBN KiTa secara virtual, Selasa (20/12/2022).

Defisit APBN ini berarti pendapatan lebih kecil dibanding jumlah pengeluaran pemerintah. Sampai 14 Desember 2022, pendapatan negara mencapai Rp 2.479,9 triliun atau tumbuh 36,9%, sedangkan belanja negara mencapai Rp 2.717,6 triliun atau tumbuh 11,9%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih rinci diketahui pendapatan negara dari penerimaan pajak mencapai Rp 1.927,4 triliun atau tumbuh 38,1%, kepabeanan dan cukai Rp 293,1 triliun atau tumbuh 20%, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tembus Rp 551,1 triliun atau tumbuh 33,2%.

Untuk belanja negara, terdiri dari belanja Kementerian Lembaga (KL) Rp 954,4 triliun atau tumbuh 6,7%, belanja non KL Rp 1.013,5 triliun atau tumbuh 51%, dan transfer ke daerah (TKD) Rp 749,7 triliun atau tumbuh 1,9%.

ADVERTISEMENT

Keseimbangan primer surplus mencapai Rp 129 triliun, realisasi pembiayaan anggaran lebih rendah 28,5% atau mencapai Rp 469,8 triliun, dan SiLPA mencapai Rp 232,2 triliun.

"Ini adalah situasi dari kinerja APBN," tutur Sri Mulyani.

Simak Video: Jokowi Fokuskan APBN 2023 untuk 6 Hal Ini, Salah Satunya IKN

[Gambas:Video 20detik]



(aid/zlf)

Hide Ads