Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) saat ini didorong untuk bisa lakukan investasi yang lebih dari instrumen. Sehingga ke depannya, investasi yang dilakukan oleh BPKH tak hanya pada bidang surat berharga dan emas, tetapi juga melebar pada investasi yang terkait langsung pada pelayanan haji.
"Karena kita akan bermitra dengan perusahaan-perusahaan keuangan global. Maka kami juga harus melakukan sustainable financial secara internal di BPKH," ucap Fadlul menegaskan.
Sesuai dengan tema "Bersama Umat Menuju Pembangunan Berkelanjutan", dia mengatakan hal ini sebagai wujud dukungan BPKH terhadap salah satu agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia 2022 dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan (sustainable financial) dan inklusif.
Sementara itu, turut hadir Dirjen PHU Kemenag, Hilman Latief menyebut setidaknya ada sebanyak 5,3 juta orang telah mendaftarkan diri untuk dapat berangkat ke tanah suci.
"5,3 juta orang saat ini menunggu keberangkatan ke tanah suci. Oleh karena itu mengapa sustainability ini dibutuhkan untuk keberlanjutan dana haji yang proporsional. Selain itu, di tahun depan, apabila tidak ada varian virus corona baru, Arab Saudi akan memperbolehkan calon jemaah haji usia diatas 65 tahun untuk berangkat." ujar Hilman. Ini artinya, pendaftar haji diharapkan akan semakin bertambah di tahun depan dan tahun-tahun selanjutnya.
Sementara itu, Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu RI, Suminto menyebut Indonesia merupakan satu diantara negara G20 yang memiliki pertumbuhan ekonomi stabil.
"Ekonomi Indonesia triwulan III-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5,72 persen (y-on-y)." ujar Suminto.
Kementerian Keuangan memastikan bahwa fiskal menjadi absorber bagi perekonomian Indonesia di tengah volatilitas keuangan, baik dalam menjaga daya beli masyarakat dan juga memastikan pemulihan ekonomi secara keseluruhan.