Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi sinyal akan menghentikan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kebijakan ini kemungkinan berlaku di akhir 2022.
Menurut Jokowi, rencana ini muncul seiring dengan melandainya kasus COVID-19. Saat ini kasus harian berada di angka 1.200 meski sempat mencapai puluhan ribu per hari.
"Dan kemarin kasus harian 1.200 dan mungkin nanti akhir tahun kita akan menyatakan berhenti PSBB dan PPKM," katanya dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023 di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Rabu (21/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi mengatakan, perjalanan penanganan kasus COVID-19 cukup sulit. Apalagi kasus COVID-19 di Indonesia sempat menyentuh angka harian 56 ribu kasus.
"Saat gelombang Delta masuk, kasus harian kita capai 56 ribu kasus," ungkapnya.
Saat itu Jokowi menyebut banyak masukan yang menyarankan ia mengambil tindakan lockdown. Masukan itu datang dari jajaran menteri hingga masyarakat.
"Saat itu saya ingat, hampir 80% menteri menyarankan saya untuk lockdown. Termasuk masyarakat juga menyarankan hal yang sama. Kalau itu saya lakukan saat itu, mungkin ceritanya lain saat ini," paparnya.
Setelah itu muncul lagi gelombang Omicron. Puncaknya mencapai 64 ribu kasus harian. Menurut Jokowi saat itu oksigen sulit, APD sulit, dan rumah sakit dipenuhi pasien COVID-19.
Untungnya, Indonesia dinilai tenang dan tidak gugup menghadapi itu. Sehingga penanganan kasus COVID-19 dinilai berhasil.
(zlf/zlf)