Sampai dengan 21 Desember 2022, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatatkan penjualan 916 ribu tiket atau 40% dari total 2,4 juta ketersediaan tiket kereta api jarak jauh. Total untuk libur Natal dan Tahun Baru 2023, KAI menyediakan 5,5 juta tiket kereta.
Meski penjualannya masih jauh dari target, Corporate Deputi Director (CDD) Of Passanger Marketing and Sales KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji optimistis 5,5 juta tiket ini akan ludes terjual.
"Insyaallah tercapai karena kapasitas kita lebih tinggi, kita menyediakan fasilitas cukup banyak," ucapnya di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (22/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasa optimismenya ini didukung dengan melihat pola kebiasaan para penumpang kereta api yang menunjukkan mayoritas membeli tiket KA mendekati hari keberangkatan. Ada yang H-1, H-2, bahkan ada juga yang membeli di hari keberangkatan.
"Kalau tipikal orang belinya agak mendesak ya H-2, H-1, bahkan ada yang hari H, tapi setiap harinya penuh ya. Ini sudah 40%. Kalau di Senen sekarang rata-rata 13 ribu, Gambir sudah hampir mendekati 13 ribu," kata Agus.
Dengan demikian, capaian penjualan tiket KA 40% ini menurutnya tidak menunjukkan animo masyarakat yang turun akibat penurunan daya beli, melainkan lebih kepada momentum pembelian tiket. Bahkan, Agus menambahkan, kereta-kereta ekonomi jarak jauh sudah ludes duluan, apalagi untuk keberangkatan tanggal 23 Desember dan 1 Januari.
"Tanggal favorit itu 23, karena jauh-jauh hari pesannya sudah buat 23, terus tanggal 1 Januari. 23 sudah 85%. Tinggal KA jarak menengah, misalkan ka Jakarta-Bandung, Jakarta-Cirebon, tapi yang jarak jauh rata-rata sudah sold. Tanggal 1 juga 80%, tapi di bawah yang 23. Jadi memang kan puncak angkutan kita prediksikan 1 Januari," terangnya.
Tidak hanya itu, Agus juga menyampaikan, pihaknya juga menambah rute dan armada KA. Sebagai contoh, keberangkatan dari Stasiun Pasar Senen ditambah 8 perjalanan, kemudian dari Stasiun Gambir juga ditambah 6 perjalanan.
Di kesempatan yang berbeda, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga mengimbau kepada para pelaksana pelayanan angkutan Nataru kali ini untuk memaksimalkan produktivitasnya. Salah satu skema yang dilakukan KAI dalam peningkatan produktivitas ialah peningkatan jam operasional kereta.
"Biasanya beroperasi 12 jam, menjadi 15 jam, 15 jam menjadi 18 jam, dan itu ke semua arah. Saya yakin bisa dilakukan karena PT KAI sangar disiplin melayani masyarakat," ucapnya di Stasiun Gambir.
Budi Karya juga mengimbau para petugas pelayanan dalam memaksimalkan kinerjanya, terutama dalam menjaga keamanan dan protokol kesehatan. Salah satunya yakni dengan meningkatkan pengawasan lewat metal detector, baik secara menyeluruh maupun secara acak.
KAI siapkan ribuan petugas keamanan. Cek halaman berikutnya.
Simak Video "Empat Arahan Jokowi Jelang Libur Nataru"
[Gambas:Video 20detik]