Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengimbau para maskapai penerbangan untuk tidak memasang harga tiket yang terlalu mahal. Dirinya sudah memberikan arahan lewat surat resmi yang disampaikan oleh Dirjen Perhubungan Udara, Maria Kristi Endah.
"Bu Dirjen sudah memberikan surat kepada airlines, saya juga sudah komunikasi. Jangan mengenakan tarif-tarif yang tinggi," katanya, di Umroh Lounge, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat (23/12/2022).
Tidak hanya itu, ia juga mengimbau agar para maskapai menyediakan layanan dengan menjangkau ke semua daerah. Menurutnya, konektivitas saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) sangat diperlukan demi kelancaran mobilitas masyarakat.
"Upayakan meng-coverage seluruh kawasan dapat dijangkau karena banyak saudara kita yang mau Natalan, Papua, Ambon, Maluku, NTT. Kalau konektivitasnya tidak ada, repot," ungkapnya.
Dalam hal ini, salah satu permasalahan yang turut disinggungnya menyangkut jam operasional bandara. Sejalan dengan itu, ia telah meminta Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, serta bandara di bawah naungan Ditjen Perhubungan Udara agar jam operasionalnya ditambah.
"Sehingga mereka bisa take off landing malam, pulang ke tempat menginap itu bisa malam. Yang tadinya 12 jam, bisa 15 jam, bahkan 18 jam. Maksimalkan bandara semaksimal mungkin," ucapnya.
Dengan begitu, ia berharap tidak ada komplain dari para pengguna layanan penerbangan. Apalagi mengingat jumlah pesawat saat ini sangat terbatas, sementara diproyeksikan akan terjadi lonjakan penumpang di Nataru kali ini.
"Pesawat kita ini kan terbatas sekarang 400 dari 650. Kita harus kooperatif kerja sama saling bantu," tandasnya.
(ara/ara)