Maskapai RI Beli Pesawat Penumpang Pertama Buatan China

ADVERTISEMENT

Maskapai RI Beli Pesawat Penumpang Pertama Buatan China

Tim detikcom - detikFinance
Jumat, 23 Des 2022 17:22 WIB
Ilustrasi maskapai transnusa
Foto: (Instagram Transnusa)
Jakarta -

Maskapai Indonesia, TransNusa baru saja membeli pesawat buatan perusahaan asal China, Commercial Aircraft Corporation of China. Hal ini disampaikan oleh Diplomat China Zhang Meifang melalui akun Twitter resminya.

"#Pesawat jet regional buatan China, #ARJ21, pada hari minggu dikirimkan ke klien luar negeri pertamanya, TransNusa, sebuah maskapai penerbangan Indonesia, menandai pesawat jet buatan dalam negeri pertama yang memasuki pasar luar negeri," cuit Zhang Meifang pada Selasa, (20/12/2022), dikutip Jum'at (23/12/2022).

Adapun, pesawat pertama dijadwalkan untuk dikirim dari hanggar COMAC di Pudong, Shanghai pada Selasa (20/12/2022) sementara acara pelepasannya pada Minggu (18/12/2022) yang dihadiri oleh Duta Besar RI untuk China, Djauhari Oratmangun dan Konsul Jenderal RI di Shanghai, Deny W Kurnia.

"Peluang pengembangan kerja sama industri penerbangan sipil antara Indonesia dan Tiongkok terbuka lebar dalam mendukung konektivitas lalu lintas udara di Indonesia, ASEAN, dan Asia Timur," kata Djauhari Oratmangun, dikutip dari Antara, Jum'at (23/12/2022).

Djauhari berharap, COMAC selaku industri penerbangan sipil China dapat menjadikan Indonesia sebagai pangkalan udara utama di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik.

Dilansir dari Antara, menurut pihak COMAC, pengiriman ARJ21-700 pada TransNusa merupakan langkah strategis dalam pengembangan internasionalisasi industri penerbangan komersial China yang sejalan dengan kerja sama Prakarsa Sabuk Jalan yang saling menguntungkan kedua belah pihak. COMAC juga bertanggung jawab memberikan dukungan operasional dan pelayanan lainnya kepada pihak TransNusa.

ARJ21-700 adalah pesawat penumpang dengan kapasitas 78-97 orang dengan daya jelajah 3.700 km. Pesawat jenis ini melayani sekitar 300 rute penerbangan di China dengan mengangkut 5,6 juta penumpang.

(fdl/fdl)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT