Pegawai Apple Store di Australia Mogok, Protes Jam Kerja-Minta Gaji Naik!

Pegawai Apple Store di Australia Mogok, Protes Jam Kerja-Minta Gaji Naik!

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Sabtu, 24 Des 2022 20:30 WIB
SAN FRANCISCO, CA - APRIL 23:  The Apple logo is displayed on the exterior of an Apple Store on April 23, 2013 in San Francisco, California.  Analysts believe that Apple Inc. will report their first quarterly loss in nearly a decade as the company prepares to report first quarter earnings today after the closing bell.  (Photo by Justin Sullivan/Getty Images)
Ilustrasi/Foto: Gettyimages - Justin Sullivan
Jakarta -

Para pegawai Apple Store di Australia melakukan mogok massal. Aksi mogok ini untuk memprotes waktu kerja dan gaji yang lebih baik.

Dikutip dari Dailytelegraph.com, Sabtu (24/12/2022), tak cuma pegawai Apple ada juga pekerja yang merupakan anggota Retail and Fast Food Worker Union (RAFFWU) yang memperjuangkan hak-hak mereka. Sekretaris RAFFWU Josh Cullinan mengatakan kepada NCA NewsWire ada 200 anggota serikat yang ikut mogok kerja 23 Desember.

Cullinan menjelaskan jika para pekerja ini pulang dan menghabiskan waktu bersama keluarga mereka. Selama ini para pekerja dituntut untuk bisa bekerja kapan saja. "Itu salah satu hal yang ingin kami ubah," kata dia, dikutip Sabtu (24/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Callinan menjelaskan sebagian besar pegawai memiliki kontrak sebagai pekerja paruh waktu. Namun, saat bekerja mereka seperti staf biasa dengan bayaran yang lebih rendah.

"Itu masalahnya, Apple sebenarnya tidak mempekerjakan pegawai reguler, tapi pegawai paruh waktu yang dipekerjakan seperti pegawai reguler," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Di toko JB Hi-fi, setiap pekerja paruh waktu yang bisa menjual unit iPhone akan mendapatkan bayaran yang lebih tinggi. Dia mengungkapkan pada Oktober lalu juga sempat dilakukan mogok kerja selama 1 jam.

Cullinan menyebut Apple Store yang pegawainya melakukan mogok kerja ini terletak di Brisbane dan Adelaide. Courier Mail menyebut ada lagi Apple Store yang ada di Queensland tetap beroperasi meskipun ada aksi ini.

(kil/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads