Netizen Ngeluh Taksi Bandara Halim Dimonopoli, Kemenhub: Kita Bahas dengan TNI

ADVERTISEMENT

Netizen Ngeluh Taksi Bandara Halim Dimonopoli, Kemenhub: Kita Bahas dengan TNI

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 27 Des 2022 19:00 WIB
Petugas membersihkan lantai Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta, Rabu (26/1/2022). Kementerian Perhubungan menutup sementara Bandara Halim Perdanakusuma mulai hari ini selama 3,5 bulan dalam rangka revitalisasi sesuai Perpres nomor 9 tahun 2022 guna meningkatkan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.
Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Jakarta -

Kementerian Perhubungan buka suara soal keluhan monopoli layanan taksi di Bandara Halim Perdanakusuma. Mulanya ada netizen di Twitter yang mengeluhkan tarif taksi yang tinggi di Bandara Halim.

Di sisi lain, pilihan moda transportasi dari Bandara Halim dinilai sangat terbatas. Hanyalah taksi yang diklaim mahal harganya itu saja yang tersedia dari Bandara Halim.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati menyatakan pihaknya tak bisa langsung berbuat banyak soal masalah ini. Urusan transportasi di wilayah Halim Perdanakusuma menurutnya harus dikoordinasikan dengan TNI Angkatan Udara terlebih dahulu. Pasalnya, lahan Halim Perdanakusuma adalah milik TNI.

"Karena pengelolaan dalam situ kan lahannya punya Angkatan Udara TNI, memang tak bisa diputuskan sendiri oleh Kemenhub. Yang ada kita akan bahas dengan pihak TNI yang memiliki lahan," ujar Adita saat ditemui di Kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Selasa (27/12/2022).

Dengan adanya keluhan yang viral di media sosial ini, pihaknya akan melakukan komunikasi insentif dengan pihak TNI AU.

"Di luar bandara ini kan pengelolaan TNI ya, mungkin yang bisa dilakukan adalah komunikasi dan berikan masukan juga ke TNI, kita paling meneruskan apa yang jadi keluhan masyarakat," lanjut Adita.

Sebelumnya, layanan taksi di Bandara Halim Perdanakusuma viral di media sosial. Salah satu netizen mengeluhkan tarif taksi yang tinggi, dan terbatasnya pilihan moda transportasi.

Utas ini awalnya diunggah oleh akun Twitter @sylvkartika. Ia menyebut hanya ada tiga opsi kendaraan di sana, yaitu taksi Puskopau, Grab Puskopau, dan Gojek Puskopau. Menurutnya semua yang ada di Puskopau sudah di-mark-up harganya, lalu diminta membayar biaya tambahan atau surcharge.

"Blue Bird Nggak ada. Semua yang ada Puskopau ini harganya mark-up. HLP-rumah gue itu kisaran Rp 60-an ribu-Rp 80-an ribu. Grab gue (harganya) Rp 118 ribu. Udah gitu penumpang disuruh bayar lagi surcharge Rp 15 ribu," tulisnya di akun Twitter @sylvkartika, dikutip Selasa (27/12/2022). detikcom telah mendapatkan izin untuk mengutip utasnya.

(hal/eds)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT