Said Iqbal Bantah Pengusaha soal PHK Massal, Persoalkan Sumber Data

ADVERTISEMENT

Said Iqbal Bantah Pengusaha soal PHK Massal, Persoalkan Sumber Data

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 29 Des 2022 13:07 WIB
Presiden KSPI, Said Iqbal, hadir saat KSPI memberikan keterangan pers di hadapan awak media di Jakarta, Minggu (16/2/2020).
Presiden KSPI Said Iqbal/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Sektor padat karya seperti garmen, tekstil, hingga industri alas kaki terancam badai PHK. Hal ini diungkapkan oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO).

Berdasarkan data APINDO bulan ini, 25.700 pekerja di sektor alas kaki terkena PHK. Bulan lalu APINDO juga melaporkan 79.316 pekerja tekstil dan garmen di Jawa Barat kena PHK.

Namun, hal tersebut dibantah Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh Said Iqbal. Menurutnya data yang digunakan APINDO tidak akurat.

"Nggak ada PHK, APINDO itu dia mengambil data BPJS Ketenagakerjaan, dari yang mengambil JHT. Bisa saja dia di-PHK 3 tahun lalu, dua tahun lalu, jangan diakumulasi. Jangan licik menyajikan data, data harus disajikan sempurna," katanya dalam konferensi pers virtual, Kamis (29/12/2022).

APINDO sebelumnya melaporkan banyak karyawan mencairkan dana Jaminan Hari Tua (JHT). Sepanjang Januari-Oktober 2022 tercatat BPJS Ketenagakerjaan telah mencairkan dana JHT kepada 834.037 pekerja.

Namun Said Iqbal membenarkan ada penurunan pesanan dari pasar Eropa dan Amerika Serikat (AS). Tetapi menurutnya hal itu tidak membuat pengusaha rugi.

"Betul terjadi penurunan order, tapi tidak merugikan perusahaan. Kan pengusaha untungnya dihitung per pieces. Misalnya order sepatu Nike 1 juta, diturunin jadi 800 ribu oleh buyer, ya untungnya tetap sama, margin memang berkurang," jelasnya.

Pada kesempatan itu ia juga membantah isu PHK massal di sektor otomotif. Said Iqbal menyebut hal tersebut tidak benar, dan menuduhnya sebagai trik politik.

"Nggak ada PHK. Sri Mulyani bilang sektor padat karya naik. Jangan pakai data BPJS Ketenagakerjaan yang data tiga tahun lalu ditotal. Jangan bluffing. Jangan bohong sajikan data," pungkasnya.



Simak Video "Said Iqbal: Menteri Jangan Jadi Provokator Bicara Ancaman Resesi"
[Gambas:Video 20detik]
(ara/ara)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT