Kantor Airlangga-Badan Pangan Hitung Stok Beras di 34 Provinsi, Buat Apa?

ADVERTISEMENT

Kantor Airlangga-Badan Pangan Hitung Stok Beras di 34 Provinsi, Buat Apa?

Aulia Damayanti - detikFinance
Sabtu, 31 Des 2022 16:00 WIB
beras
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/kazoka30
Jakarta -

Pemerintah mulai melakukan penghitungan atau survei stok beras nasional pada akhir 2022. Nantinya survei ini digunakan sebagai acuan bagi perhitungan prognosa neraca pangan 2023.

Penghitungan ini melibatkan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), Kementerian Pertanian (Kementan).

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi menjelaskan langkah ini dalam rangka mendapatkan data stok beras nasional yang update dan sesuai dengan kondisi di lapangan. Hal ini dilakukan juga untuk menjaga akurasi arah kebijakan beras nasional di akhir tahun ini dan 2023.

Katanya, survei stok beras nasional merupakan bagian penting dalam penguatan tata kelola pangan khususnya terkait pengelolaan perberasan nasional. Survei dilakukan secara serentak pada tanggal 31 Desember 2022 di 34 provinsi dan 470 kabupaten/kota dengan melibatkan 1.369 enumerator.

"Pendataan dilakukan untuk mengetahui stok beras secara nasional yang ada di rumah tangga (produsen dan konsumen), penggilingan, pedagang, horeka, dan industri penyedia makan minum," kata Arief, dalam keterangan tertulis, Sabtu (31/12/2022).

Adapun mengenai penentuan jumlah kabupaten dan jumlah sampel survei ini ditetapkan sesuai mekanisme BPS, dengan total sebanyak 32.235 sampel yang terdiri dari 5.989 rumah tangga produsen, 5.033 rumah tangga konsumen, 3.756 penggilingan, 2.970 pedagang besar sedang, 4.100 pedagang mikro kecil, 1.500 hotel, 6.063 katering, 600 industri besar sedang, dan 2.224 usaha Industri menengah kecil.

"Hasil survei ini akan diolah langsung oleh BPS dan akan dipublikasikan pada pertengahan bulan Januari 2023, setelah dilakukan validasi dan verifikasi data serta pembahasan teknis hasil survei oleh tim lintas Kementerian dan Lembaga," ujar Arief.

Arief mengatakan, survei ini sebagai tindak lanjut dari Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Kemenko Perekonomian yang membahas mengenai Neraca Komoditas bersama kementerian dan lembaga terkait pada Jumat (9/12/2022).

Sebelumnya, rencana pelaksanaan Survei Stok Beras Nasional ini juga telah disampaikan dalam Rapat Kerja (Raker) dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPR RI yang dipimpin oleh Ketua Komisi IV Sudin.

Berlanjut ke halaman berikutnya.



Simak Video "Raibnya 500 Ton Beras di Gudang Bulog Pinrang Diusut!"
[Gambas:Video 20detik]

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT