Ia menambahkan di sektor perdagangan dalam negeri, Kemendag, melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) berkomitmen mengutamakan perlindungan konsumen dalam negeri, khususnya karena Indonesia adalah pasar yang besar. Sepanjang tahun 2022, papar Zulhas, Kemendag telah melakukan pengawasan terhadap 18 pelaku usaha besi baja.
Untuk memberikan rasa aman, Kementerian Perdagangan juga menyegel produk baja yang tidak memenuhi persyaratan mutu Standar Nasional Indonesia (SNI) senilai Rp 41,68 miliar di Kabupaten Serang, Banten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan lebih dari 270 juta jiwa yang menjadi konsumen Indonesia, pengawasan terhadap produk yang diperdagangkan menjadi penting agar konsumen aman dan tidak dirugikan," tutur Zulhas.
Zulhas menjabarkan sepanjang 2022 Kementerian Perdagangan telah menurunkan 37.488 tautan perdagangan di lokapasar (marketplace) karena tidak sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2019 tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE). Hal ini dilakukan untuk melindungi konsumen dan memastikan tata kelola PMSE berjalan dengan baik.
Baca juga: Harapan Zulhas 2023: Indonesia Tambah Damai |
"Pengawasan konten perdagangan dan tautan yang tidak sesuai ketentuan dan berpotensi merugikan konsumen terus dilakukan secara intensif dan dilakukan penindakan secara tegas seiring maraknya aktivitas perdagangan melalui sistem elektronik," terang Zulhas.
Selain itu, Zulhas membahas soal pemusnahan 750 bal pakaian bekas senilai Rp 8,5 miliar di kawasan pergudangan Gracia, Karawang, Jawa Barat.
Sementara itu, untuk sektor perdagangan luar negeri Zulhas menyampaikan ekspor memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap perekonomian RI di 2022. Ia menyebut Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara yang tetap melanjutkan tren pemulihan ekonomi pada 2022. Bahkan, beberapa negara mitra dagang utama Indonesia seperti Tiongkok, Amerika Serikat, dan Uni Eropa justru mengalami pelemahan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2022.
Zulhas mengulas sejak kuartal IV-2021 pertumbuhan ekonomi Indonesia terjaga di atas 5 persen. Meskipun sebelumnya pada kuartal II-2020 hingga kuartal I-2021 mengalami kontraksi atau minus, ekonomi Indonesia mampu bangkit dan pulih secara bertahap hingga tumbuh 5,72% YoY pada kuartal III-2022.
Zulhas mengatakan selama pemulihan ekonomi, ekspor menjadi salah satu komponen utama pendorong pertumbuhan ekonomi. Kontribusi ekspor barang dan jasa bahkan terus meningkat sejak kuartal II-2021 hingga kuartal III-2022, dari 20,46% menjadi 26,23% dari total produk domestik bruto (PDB).
Pertumbuhan ekspor barang dan jasa juga tercatat dua kali menjadi yang tertinggi di 2022, yaitu pada kuartal I dan II dengan pertumbuhan 16,22% YoY dan 19,74% YoY.
Zulhas merinci nilai ekspor nonmigas sebagai pendorong kinerja ekspor total 2022 mencapai US$ 253,61 miliar pada Januari-November 2022, sudah melampaui capaian sepanjang 2021 sebesar USD 219,25 miliar.
Zulhas menerangkan kenaikan harga komoditas seperti nikel dan batu bara memang masih menjadi faktor utama sebagai dampak supercycle commodity era. Pada Januari-November 2022 ekspor produk olahan nikel tumbuh sebesar 398,39% YoY, dan batubara sebesar 70,17% YoY.
Di sisi lain, Zulhas menyampaikan meskipun terjadi pelemahan global, ekspor produk manufaktur Indonesia masih tetap tumbuh. Besi baja tumbuh 37,11% YoY, alas kaki tumbuh 29,27% YoY, serta kendaraan dan bagiannya tumbuh 27,29% YoY.
"Secara keseluruhan capaian kinerja ekspor yang lebih tinggi dari impor menjadikan neraca perdagangan Indonesia tetap surplus selama 31 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Pada Januari-November 2022 surplus sudah mencapai US$ 50,59 miliar. Angka tersebut menjadi rekor sejarah baru Indonesia karena melampaui rekor tertinggi sebelumnya di tahun 2006 dengan nilai surplus USD 39,73 miliar," urai Zulhas.
Klik halaman selanjutnya >>>