Barang Impor Tak Berizin Beredar di RI Jangan Terulang, Pemerintah Harus Apa?

Barang Impor Tak Berizin Beredar di RI Jangan Terulang, Pemerintah Harus Apa?

tim detikcom - detikFinance
Rabu, 04 Jan 2023 13:27 WIB
ilustrasi biji kopi
Foto: thinkstock
Jakarta -

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) baru-baru ini menarik sejumlah produk kopi, termasuk Starbuck sachet. Produk Starbuck tersebut merupakan hasil impor dari Turki.

Anggota Komisi X DPR Robert Joppy Kardinal (RJK) memberikan apresiasi atas kesiagaan BPOM yang langsung melakukan penarikan terhadap produk pangan ilegal dan kadaluarsa yang berasal dari luar negeri.

RJK meminta kepada para pelaku usaha minuman yang tak memiliki izin edar diberi sanksi tegas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seperti 'Starbuck' itu, bukan cuma produk (ilegal)-nya yang ditarik tapi harus diberi sanksi tegas," tegas Robert di Jakarta, Rabu (4/1/2023).

Bekas Ketua Fraksi Golkar ini menegaskan, masalah produk minuman ilegal dan kadaluarsa ini tidak bisa dipandang remeh sebab menyangkut kesehatan masyarakat banyak. Menurutnya, prilaku para importir makanan dan minuman impor ilegal ini tidak bisa hanya diberi teguran saja.

ADVERTISEMENT

"Kalau di negara lain ini langsung 'Starbuck'-nya ditutup semua. Ini kan minum franchise dari luar negeri, masukkan barang impor tapi ada yang tidak memiliki izin edar, bahkan mungkin ada yang kadaluarsa. Ini merupakan pelanggaran berat," sambung politisi senior Fraksi Golkar ini.

RJK berharap, dengan pemberian sanksi tegas berupa penutupan hingga ancaman pidana ini, dapat memberikan efek jera kepada para pelaku usaha untuk lebih memperhatikan produk pangan yang diimpornya masuk ke Indonesia.

"Apa harus menunggu ada yang mati dulu baru diproses. Kasus obat sirup anak yang menyebabkan ratusan anak sudah cukup menjadi pelajaran pentingnya memperhatikan aspek keamanan setiap produk yang disebar ke masyarakat," tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengajak para pelaku usaha untuk lebih memprioritaskan produk pangan dari dalam negeri utamanya kopi. Apalagi Indonesia ini merupakan salah satu negara produsen kopi terbesar di dunia.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Sebelumnya, Kepala BPOM Penny K. Lukito menyampaikan hasil temuan pihaknya terhadap berbagai produk pangan yang menyalahi aturan sehingga harus ditarik dari pasaran. Nah, salah satu produk yang ditarik produk kopi 'Starbuck' sachet yang diimpor dari Turki lantaran tak memiliki izin edar.

"Padahal produk impor ya. Setelah ini kelihatannya kita harus menginformasikan kepada perusahaan besar importirnya ya, Starbucks ya," katanya.

Penny menuturkan, tugas BPOM sedari awal melakukan pengawasan pangan yang masuk ke Indonesia. Karena itu, sejak awal produk yang masuk ke Indonesia lebih dulu harus dilakukan proses registrasi.

Hasilnya, sebagai bentuk pengawasan rutin yang dilakukan BPOM khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru, pihaknya mendapati peningkatan signifikan temuan pengawasan produk pangan olahan, baik yang dilakukan melalui pengawasan langsung, maupun patroli siber. Penarikan pun dilakukan terhadap setiap produk yang terindikasi memiliki kandungan berbahaya.

"Jika keamanan pangan tidak terjaga maka kesehatan masyarakat dan ketahanan pangan akan sulit terwujud bahkan perdagangan dan ekonomi juga akan terganggu" ujar Penny.

Khusus terhadap tindak lanjut dari temuan BPOM terhadap produk Starbuck. pihaknya akan menghubungi pihak Starbucks Indonesia sebagai bentuk pertanggungjawaban. Tak hanya itu, pihak Starbucks Indonesia juga diminta berkomunikasi langsung dengan Starbucks Turki terkait temuan tersebut.

Tanggapan PT Nestle Usai Kopi Starbuck Sachet Ditarik BPOM

PT Nestle Indonesia mengatakan bahwa produk kopi Starbucks sachet tersebut tidak diimpor perusahaan maupun PT Sari Coffee Indonesia.

"Kami juga ingin menekankan bahwa semua produk yang dipasarkan di Indonesia oleh PT Nestle Indonesia & PT Sari Coffee Indonesia telah disetujui oleh BPOM," kata Direktur Corporate Affairs PT Nestle Indonesia Sufintri Rahayu, dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (27/12/2022).

Rahayu mengatakan Nestle dan Sari Coffee Indonesia berkomitmen untuk memastikan kualitas, keamanan serta integritas produk-produknya.

"Itu tetap menjadi prioritas utama kami," sambungnya.


Hide Ads