Tahun 2022 ini sempat digegerkan oleh berbagai kasus kebocoran data. Bahkan hal ini diduga terjadi pada lembaga-lembaga besar di Indonesia.
Adanya kebocoran data tentunya membuat khawatir masyarakat Indonesia akan keamanan datanya. Pasalnya, data yang tersimpan sebagian besar data-data penting seperti NIK, alamat, dan nomor telepon.
detikcom merangkum beberapa kejadian kebocoran data yang terjadi sepanjang 2022. Berikut daftarnya.
1. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan
Pada awal tahun ini, tepatnya pada bulan Maret 2022 publik sempat dihebohkan oleh utas akun Darktracer yang menyebutkan lebih dari 49 ribu credential user bocor yang dipakai untuk masuk ke dalam situs pemerintahan.
Menanggapi hal ini, DJP pastikan data DJP termasuk data wajib pajak yang disimpan DJP dalam kondisi aman dan dapat diakses sebagaimana mestinya. Kebocoran data saat itu diduga berasal dari perangkat pengguna (user) yang terinfeksi malware.
"Berdasarkan investigasi kami, situs web milik DJP dipastikan aman dan dapat diakses sebagaimana biasanya. Kebocoran data justru diduga berasal dari perangkat user yang terinfeksi malware kemudian digunakan untuk masuk ke dalam situs pemerintahan," ujar Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Neilmaldrin Noor dikutip dari laman DJP, Kamis (3/3/2022) lalu.
DJP juga menyarankan pengguna situs pajak.go.id dan wajib pajak secara luas untuk mengganti password dengan password yang lebih kuat dan aman serta memasang antivirus terbaru di perangkat masing-masing.
2. PLN
PT PLN (Persero) juga sempat diduga terjadi kebocoran data. Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara PLN Gregorius Adi Trianto mengungkapkan pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menemukan sumber data pelanggan yang beredar di internet sekaligus upaya peningkatan keamanan.
Berdasarkan hasil penelusuran hingga Sabtu (20/8) pukul 13.00 WIB, sistem data pelanggan aktual PLN aman dan tidak dimasuki oleh pihak luar. Pengecekan dilakukan pada data center utama PLN melalui sistem dari berbagai perimeter dan semua dalam kondisi aman.
Dengan memperhatikan beberapa data yang dimunculkan di media sosial, data tersebut merupakan replikasi data pelanggan yang bersifat umum dan tidak spesifik. Data itu disinyalir diambil dari aplikasi dashboard data pelanggan untuk keperluan data analitik.
"Data itu bukan merupakan data riil transaksi aktual pelanggan dan tidak update, sehingga diperkirakan tidak berdampak besar bagi pelanggan. Secara umum, pelayanan kelistrikan kepada pelanggan tidak terganggu," kata Gregorius dalam keterangannya, Sabtu (20/8/2022).
3. Prudential
Pada bulan Agustus ini data pelanggan PT Prudential Life Assurance. Menanggapi hal tersebut, Chief Marketing and Communications Officer Prudential Indonesia Luskito Hambali mengungkapkan pihaknya tengah mengamankan data pribadi konsumen sesuai standar.
"Prudential Indonesia selalu menerapkan standar pengaturan keamanan yang tinggi atas perlindungan data pribadi konsumen sesuai dengan peraturan dan standard yang berlaku," jelasnya dalam keterangan resmi, Sabtu (20/8/2022) lalu.
Lanjut ke halaman berikutnya.