Rentetan Kasus Kebocoran Data PLN-Indihome yang Bikin Geger di 2022

Year in Review 2022

Rentetan Kasus Kebocoran Data PLN-Indihome yang Bikin Geger di 2022

Almadinah Putri Brilian - detikFinance
Kamis, 05 Jan 2023 06:00 WIB
kejahatan cyber
Foto: Internet
Jakarta -

Tahun 2022 ini sempat digegerkan oleh berbagai kasus kebocoran data. Bahkan hal ini diduga terjadi pada lembaga-lembaga besar di Indonesia.

Adanya kebocoran data tentunya membuat khawatir masyarakat Indonesia akan keamanan datanya. Pasalnya, data yang tersimpan sebagian besar data-data penting seperti NIK, alamat, dan nomor telepon.

detikcom merangkum beberapa kejadian kebocoran data yang terjadi sepanjang 2022. Berikut daftarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan

Pada awal tahun ini, tepatnya pada bulan Maret 2022 publik sempat dihebohkan oleh utas akun Darktracer yang menyebutkan lebih dari 49 ribu credential user bocor yang dipakai untuk masuk ke dalam situs pemerintahan.

Menanggapi hal ini, DJP pastikan data DJP termasuk data wajib pajak yang disimpan DJP dalam kondisi aman dan dapat diakses sebagaimana mestinya. Kebocoran data saat itu diduga berasal dari perangkat pengguna (user) yang terinfeksi malware.

ADVERTISEMENT

"Berdasarkan investigasi kami, situs web milik DJP dipastikan aman dan dapat diakses sebagaimana biasanya. Kebocoran data justru diduga berasal dari perangkat user yang terinfeksi malware kemudian digunakan untuk masuk ke dalam situs pemerintahan," ujar Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Neilmaldrin Noor dikutip dari laman DJP, Kamis (3/3/2022) lalu.

DJP juga menyarankan pengguna situs pajak.go.id dan wajib pajak secara luas untuk mengganti password dengan password yang lebih kuat dan aman serta memasang antivirus terbaru di perangkat masing-masing.

2. PLN

PT PLN (Persero) juga sempat diduga terjadi kebocoran data. Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara PLN Gregorius Adi Trianto mengungkapkan pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menemukan sumber data pelanggan yang beredar di internet sekaligus upaya peningkatan keamanan.

Berdasarkan hasil penelusuran hingga Sabtu (20/8) pukul 13.00 WIB, sistem data pelanggan aktual PLN aman dan tidak dimasuki oleh pihak luar. Pengecekan dilakukan pada data center utama PLN melalui sistem dari berbagai perimeter dan semua dalam kondisi aman.

Dengan memperhatikan beberapa data yang dimunculkan di media sosial, data tersebut merupakan replikasi data pelanggan yang bersifat umum dan tidak spesifik. Data itu disinyalir diambil dari aplikasi dashboard data pelanggan untuk keperluan data analitik.

"Data itu bukan merupakan data riil transaksi aktual pelanggan dan tidak update, sehingga diperkirakan tidak berdampak besar bagi pelanggan. Secara umum, pelayanan kelistrikan kepada pelanggan tidak terganggu," kata Gregorius dalam keterangannya, Sabtu (20/8/2022).

3. Prudential

Pada bulan Agustus ini data pelanggan PT Prudential Life Assurance. Menanggapi hal tersebut, Chief Marketing and Communications Officer Prudential Indonesia Luskito Hambali mengungkapkan pihaknya tengah mengamankan data pribadi konsumen sesuai standar.

"Prudential Indonesia selalu menerapkan standar pengaturan keamanan yang tinggi atas perlindungan data pribadi konsumen sesuai dengan peraturan dan standard yang berlaku," jelasnya dalam keterangan resmi, Sabtu (20/8/2022) lalu.

Lanjut ke halaman berikutnya.

4. IndiHome

Beberapa waktu lalu, sempat diduga terjadi kebocoran data pelanggan IndiHome. Namun demikian, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk membantah hal tersebut.

"Setelah kami lakukan penelusuran dan investigasi menyeluruh, kami meyakini dan memastikan bahwa tidak ada kebocoran data pelanggan di sistem kami dan ini 100% merupakan data yang difabrikasi oleh pihak maupun oknum yang ingin memojokkan Telkom," kata SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza dalam keterangan tertulis, Senin (22/8/2022) lalu.

Keseluruhan data pelanggan IndiHome, kata Ahmad Reza, disimpan dalam sistem keamanan siber yang terintegrasi dan dikelola berdasarkan peraturan serta perundang-undangan yang berlaku. Ia menambahkan, data yang mencantumkan nomor IndiHome yang tengah beredar tidaklah valid lantaran jumlah digit dan format penomoran yang berbeda.

5. Jasa Marga

PT Jasa Marga (Persero) Tbk juga sempat dikabarkan mengalami kebocoran data. Menanggapi hal itu, Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana mengatakan data yang dimaksud yaitu data internal dan administrasi di aplikasi PT Jasamarga Tollroad Operator (PT JMTO). Ia pastikan data tersebut tidak berkaitan dengan data pelanggan dan telah menonaktifkan server yang terdampak.

"Menanggapi dugaan kebocoran sejumlah data anak usaha Jasa Marga di bidang pengoperasian jalan tol, PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO), dapat kami sampaikan bahwa data dimaksud adalah data internal dan administrasi yang ada di aplikasi PT JMTO serta dipastikan tidak berkaitan dengan data pelanggan," terangnya dalam keterangan tertulis, Kamis (25/8/2022).

6. Indodax

Pada September kemarin, beredar kabar data 50.000 pengguna Indodax bocor ke darkweb. Merespons hal itu, CEO Indodax Oscar Darmawan menegaskan kalau data dan server Indodax aman.

Menurutnya, Indodax menerapkan sistem keamanan berlapis yang tidak rentan diserang hacker. "Jadi tanpa memiliki akses ke handphone yang dimiliki member bahkan siapapun tidak dapat mengakses akun tersebut sekalipun," ujar Oscar kepada detikcom, Rabu (14/9/2022) lalu.

Oscar menjelaskan, kalaupun ada yang memiliki data member Indodax, itu dipastikan bukan dari serangan hacker. Bila demikian dipastikan itu adalah hoaks.

"Ada kemungkinan kalau sampai ada hacker yang mengaku menjebol Indodax adalah hoax atau data tersebut didapat dengan menyerang dari sisi member misalnya melalui malware atau virus dari sisi browser user. Bukan dari menyerang data di server Indodax," tuturnya.

Itulah sederet kasus kebocoran data yang sempat menghebohkan masyarakat Indonesia sepanjang tahun 2022. Download report Year in Review 2022 di sini.


Hide Ads