Babak Belur Dihajar Putin, Ekonomi Ukraina Jeblok 30%!

Babak Belur Dihajar Putin, Ekonomi Ukraina Jeblok 30%!

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 05 Jan 2023 17:30 WIB
WASHINGTON, DC - DECEMBER 21: President of Ukraine Volodymyr Zelensky addresses a joint meeting of Congress in the House Chamber of the U.S. Capitol on December 21, 2022 in Washington, DC. In his first known trip outside of Ukraine since Russia invaded, Zelensky met with U.S. President Joe Biden and outlined Ukraines request for continued military aid.   Win McNamee/Getty Images/AFP (Photo by WIN MCNAMEE / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Foto: Getty Images via AFP/WIN MCNAMEE
Jakarta -

Pemerintah Ukraina baru saja mengumumkan pertumbuhan ekonomi tahunan. Selama tahun 2022, produk domestik bruto (PDB) Ukraina anjlok sebesar 30,4%.

Seperti diketahui sejak awal tahun lalu, Rusia yang dipimpin Presiden Vladimir Putin melakukan invasi ke Ukraina. Perang yang berkecamuk membuat perekonomian Ukraina jadi babak belur.

Menteri Ekonomi Yulia Svyrydenko mengatakan ekonomi Ukraina telah mengalami kerugian terbesar sejak memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet pada tahun 1991.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini penurunan tahunan terbesar dalam lebih dari 30 tahun karena perang dengan Rusia," ujar Svyrydenko dilansir dari Reuters, Kamis (5/1/2023).

Kini, pihaknya hanya memikirkan satu hal, yaitu tetap bertahan dari gempuran serangan Rusia. Pemerintah Ukraina sendiri, menurut Svyrydenko sudah melakukan beberapa upaya mulai dari membangun kembali unit infrastruktur kritis yang rusak hingga mempertahankan pasukan pertahanan di garis depan.

ADVERTISEMENT

"Keberhasilan pasukan pertahanan Ukraina di garis depan, kerja pemerintah dan bisnis yang terkoordinasi, semangat penduduk yang tak terpatahkan dan kecepatan membangun kembali unit infrastruktur kritis yang rusak dan juga dukungan keuangan sistemik dari donor internasional telah memungkinkan kami untuk tetap bertahan," ungkap Svyrydenko.

Kementerian Ekonomi mengatakan serangan rudal Rusia terhadap infrastruktur energi Ukraina terus menekan aktivitas dan sentimen bisnis.

(hal/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads