Mantan bos McDonald's Stephen Easterbrook didenda oleh pengawas keuangan Amerika Serikat (SEC). Stephen Easterbrook setuju membayar denda US$ 400.000 atau Rp 6,2 miliar (kurs Rp 15.500).
McDonald's sebelumnya memecat Easterbrook akibat menjalin hubungan asmara dengan sesama karyawan. Easterbrook didakwa telah melanggar kebijakan perusahaan.
Melansir dari BBC, Selasa (10/1/2023), penyelidikan lanjutan mengungkap adanya hubungan tersembunyi dengan anggota staf lain. Easterbrook dinilai tidak jujur soal ini.
McDonald's menyebut seandainya mengetahui hal ini mereka tidak akan menyetujui kesepakatan jutaan dolar terkait uang pesangon. Sebagai informasi, McDonald's punya kebijakan melarang segala jenis hubungan intim sesama karyawan.
Saat dipecat tahun 2019, pengusaha asal Inggris itu menerima lebih dari US$ 105 juta atau Rp 1,62 triliun sebagai bagian dari paket pesangon.
Baca juga: McDonald's Berencana Lakukan PHK Massal |
McDonald's menuduh Easterbrook berbohong tentang hubungan seksualnya dengan staf. Pada Desember 2021, Easterbrook sempat mengembalikan uang pesangonnya dan meminta maaf karena gagal menegakkan nilai-nilai perusahaan.
Pada hari Senin, Securities and Exchange Commission (SEC) di Amerika Serikat mengatakan bahwa dia telah membuat pernyataan palsu dan menyesatkan kepada investor. Dilansir dari Daily Mail UK, Easterbrook mengklaim dirinya dipecat tanpa sebab.
"Easterbrook tahu atau ceroboh karena tidak mengetahui bahwa kegagalannya mengungkapkan pelanggaran tambahan terhadap kebijakan perusahaan sebelum pemecatannya akan mempengaruhi pengungkapan McDonald's kepada investor terkait kepergian dan kompensasinya," kata SEC.
McDonald's juga didakwa oleh SEC dengan terkait pemecatan Easterbrook. Namun, agensi menyatakan perusahaan telah secara substansial bekerja sama dengan penyelidikan dan tidak akan terkena denda apa pun.
McDonald's menyatakan, perintah SEC memperkuat fakta bahwa ia meminta Easterbrook untuk bertanggung jawab atas kesalahannya. "Kami memecatnya, dan kemudian menggugatnya setelah mengetahui bahwa dia berbohong," kata McDonald's.
Easterbrook, seorang warga negara Inggris yang besar di Watford, Hertfordshire, memimpin McDonald's dari Maret 2015 hingga November 2019. Dia banyak dipuji karena merevitalisasi menu perusahaan, merombak toko, dan menggunakan bahan yang lebih baik. Nilai sahamnya naik lebih dari dua kali lipat selama masa jabatannya di AS.
Lihat video 'McDonald's Berencana Lakukan PHK Massal':