Simon Cowell Rela Tak Digaji Gara-gara Cuan Perusahaan Turun

Simon Cowell Rela Tak Digaji Gara-gara Cuan Perusahaan Turun

Almadinah Putri Brilian - detikFinance
Jumat, 13 Jan 2023 13:59 WIB
LIVERPOOL, ENGLAND - JUNE 20:  Simon Cowell attends the first day of auditions for the X Factor at The Titanic Hotel on June 20, 2017 in Liverpool, England.  (Photo by Anthony Devlin/Getty Images)
Simon Cowell/Foto: Getty Images
Jakarta -

Pemilik Syco Holdings Ltd, Simon Cowell tidak mengantongi gaji untuk dirinya sendiri tahun lalu. Ada apa nih?

Berdasarkan laporan The Sun, dikutip Jumat (13/1/2023), nilai perusahaan milik Simon sedikit naik menjadi 83 juta pound sterling atau Rp 1,5 triliun (kurs Rp 18.500). Namun, pendapatan perusahaannya turun menjadi 29,6 juta pound sterling atau Rp 547 miliar.

Tahun lalu, perusahaannya membagikan dividen 43,5 juta pound sterling yang dibayarkan dari perusahaan milik Juri Britain's Got Talent ini. Namun demikian, ada 19 karyawan yang kehilangan pekerjaannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baru-baru ini, Simon tengah merampingkan perusahaannya setelah 20 tahun. Hal ini karena Simon ingin lebih fokus pada kesehatan dan keluarganya dibandingkan pekerjaan.

Sebagai tambahan informasi, pada Oktober tahun lalu, Perusahaan Syco Entertainment milik Simon Cowell mencapai kesepakatan US$ 125 juta atau Rp 1,9 triliun (kurs Rp 15.200) melalui sekuritisasi aset Got Talent. Kesepakatan ini mencakup kekayaan intelektual di balik bisnis waralaba, termasuk America's Got Talent dan Britain's Got Talent.

ADVERTISEMENT

Sekuritisasi dilakukan untuk membuat aset-aset perusahaan menjadi lebih cair. Aset yang dijaminkan pendapatannya dalam beberapa tahun mendatang menghasilkan dana segar yang diputar kembali membangun proyek baru.

Sebagai bagian dari kesepakatan, aset Got Talent dikumpulkan menjadi surat berharga. Ini termasuk margin dan biaya produksi, pendapatan digital, penjualan waralaba dan konten asli serta pendapatan sponsor.

Syco kemudian disarankan oleh bank investasi media dan hiburan ACF dan firma hukum Memery Crystal untuk melakukan sekuritisasi. ACF mengatakan kesepakatan itu akan memakan waktu lebih dari dua tahun. Struktur kesepakatan yang dimaksud serupa dengan yang digunakan untuk pendapatan royalti di industri musik.

Menurut ACF, dana yang dihasilkan dari sekuritisasi akan digunakan oleh Syco untuk mengembangkan bisnis. Direktur Syco Entertainment Ian Rosenblatt, mengatakan, AFC cukup berbakat dalam membantu perusahaan mencapai targetnya.

"ACF bekerja dengan Syco untuk merumuskan strategi keuangan ini untuk mendukung rencananya dan mengelola seluruh proses sebagai bank utama. Penjelasan singkat kami adalah menciptakan struktur yang memungkinkan perusahaan memaksimalkan potensi penuh dari aliran pendapatan royalti pasif yang ada," ungkap CEO ACF, Thomas Dey.

(ara/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads