Sebanyak 7 ribu buruh dari seluruh provinsi di Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di Patung Kuda, Istana Negara, untuk menyuarakan penolakannya terhadap Perppu No 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja. Salah satu isu yang paling disorotinya ialah soal formula upah minimum (UM).
"Perppu tentang upah minimum adalah kembali ke rezim upah murah. Di mana kenaikan upah minimum berdasarkan inflasi, pertumbuhan ekonomi dan indeks harga tertentu," katanya, kepada media, di Patung Kuda, Istana Negara, Jakarta Pusat, Sabtu (14/01/2023).
Said Iqbal mengatakan, pihaknya menolak keras formula upah minimum terbaru yang terkandung dalam Perppu tersebut. Dalam hal ini, buruh menolak penggunaan indeks tertentu dalam formula tersebut.
"Di seluruh dunia tidak ada UM pakai indeks-indeks tertentu. Karena ukuran indeks tertentu sulit untuk mengukur secara metode ilmiah. Yang ada 2 ukuran, menggunakan makro ekonomi berarti inflasi plus pertumbuhan ekonomi. Itulah yang diminta partai buruh dan konstituennya," tegasnya.
Tidak hanya itu, Said Iqbal juga menyoroti isi pasal berikutnya yang menyebut kalau formula upah minimum dapat berubah menyesuaikan dengan kondisi ekonomi. Menurutnya, pasal tersebut kontradiktif dengan pasal sebelumnya.
"Tidak pernah di seluruh dunia dalam UU, satu pasal menegasikan atau menghilangkan pasal lain yang ada di penjelasan tersebut," katanya.
Oleh karena itu, Said Iqbal mengatakan, pihaknya menuntut pemerintah menggunakan standar internasional. Atau paling tidak standar living cost alias standar hidup layak, di mana Indonesia sendiri sudah punya sekitar 60 indikator standar hidup layak.
Dalam aksi unjuk rasa yang digelar hari ini, Said Iqbal mengatakan, hari ini total ada 10 ribu massa Partai Buruh yang hadir. Namun, beberapa ribu di antaranya sudah berada di Sport Mall Kelapa Gading, sehingga total massa yang ikut aksi di Istana Negara siang ini ada sekitar 7 ribu massa.
"Hari ini sebenarnya ada 10 ribu (massa). Karena ternyata 100 bis sudah langsung ke Sport Mall. Jadi di sini sekitar 100 atau 150 bus. Yang di sini hampir 7 ribuan hari ini," kata Said Iqbal.
(fdl/fdl)