Orang Tua Group (OT) merupakan perusahaan yang sudah tak asing lagi di dengar masyarakat. Perusahaan yang satu ini banyak dikenal oleh masyarakat sebagai perusahaan yang memiliki logo Kakek yang berjenggot panjang.
Beragam produk mulai dari makanan, minuman, hingga produk perawatan diri telah lama menjadi bagian dari kehidupan konsumen Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Formula, wafer Tango, Teh Gelas, MintZ, Blaster, Oops, Kiranti, hingga anggur kolesom.
Lantas siapa sosok pemilik dari Orang Tua Group ini?
Diketahui bahwa Orang Tua Group merupakan salah satu perusahaan konglomerasi ternama di Indonesia yang berada di bawah kepemilikan Keluarga Djojonegoro. Sebelum sebesar sekarang, Orang Tua pada awalnya dirintis oleh dua bersaudara yakni Chandra Djojonegoro dan Chu Sok Sam pada 1948 lalu.
Melansir dari situs resmi perusahaan, OT memulai perjalanannya di Indonesia melalui produk minuman kesehatan tradisional, anggur kolesom. Saat itu, penerimaan masyarakat terhadap produk ini sangat baik dan semakin meluas. Oleh karena itu, setelah memiliki pabrik pertama di Semarang, OT membangun pabrik keduanya di Jakarta.
Barulah pada 1984, seiring perkembangan kebutuhan konsumen akan produk sehari-hari, OT memutuskan untuk masuk ke bisnis consumer goods dengan berinvestasi pada pembangunan berbagai fasilitas produksi serta unit usaha baru. Pasta dan sikat gigi dengan merek FORMULA menjadi produk pertama yang diproduksi.
Satu tahun kemudian, OT membentuk holding company dengan nama ADA, yang merupakan singkatan dari Attention, Direction, and Action. Di bawah bendera ADA, pengembangan usaha, diversifikasi produk, dan peningkatan kapasitas produksi terus menjadi target yang berhasil dijalankan.
Di tahun ini pula, OT menunjuk PT. Arta Boga Cemerlang sebagai distributor tunggal yang dipercaya untuk menangani dan menguasai jalur distribusi produk OT di seluruh Indonesia.
Lebih lanjut, pada 1995, ADA berganti nama menjadi ORANG TUA. Merek ORANG TUA yang kaya akan nilai historis ternyata telah mengakar pada masyarakat Indonesia sehingga hal ini menjadi satu keuntungan bagi perusahaan.
Setelah berganti nama, bisnis berkembang dengan pesat. Untuk itu, di tahun ini pula ORANG TUA memutuskan untuk melakukan perubahan logo. Adapun hingga kini perusahaan terus mengalami perkembangan dan perluasan bisnis.
Sebagai informasi, selain membangun dan mendirikan Orang Tua Group, Chandra Djojonegoro dan Chu Sok Sam juga membangun perusahaan lain pembuat baterai ABC.
Sejarah baterai ABC di halaman berikutnya.