Seorang tukang becak berhasil mengelabui teller bank swasta dan menguras uang rekening nasabah lain sebesar Rp 345 juta. Kejadian itu terjadi di Bank Central Asia (BCA). Menanggapi hal ini, BCA menyatakan mengikuti proses hukum yang sedang berlaku.
BCA juga mengimbau para nasabahnya untuk bisa menjaga data pribadi dengan baik dan tidak menyebarkannya ke siapapun, termasuk orang terdekat. Hal ini agar bisa menghindari kejadian yang tak diinginkan.
Di luar permasalahan itu, menarik bagi kita untuk mengetahui siapa pemilik dari bank swasta terbesar di Indonesia ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir dari situs resmi perusahaan, per 31 Desember 2021 tidak terdapat pemegang saham dengan kepemilikan saham lebih dari 5% kecuali PT Dwimuria Investama Andalan yang merupakan Pemegang Saham Pengendali BCA.
Tercatat bahwa PT Dwimuria Investama Andalan memegang 54.94% saham BCA dan 45% lainnya dipegang oleh masyarakat luas dengan kepemilikan saham masing-masing paling besar kurang dari 5%.
Sementara itu, sosok pemegang saham PT Dwimuria Investama Andalan tidak lain tidak bukan adalah orang terkaya di Indonesia, Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono. Sehingga pengendali terakhir BCA adalah Hartono bersaudara.
Dalam beberapa tahun terakhir, Hartono bersaudara sendiri telah menduduki posisi pertama orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Diketahui bahwa mereka telah berada di puncak daftar ini setidaknya selama 14 tahun.
Melansir dari Forbes, total kekayaan Robert dan Michael Hartono tahun ini tercatat sebesar US$ 47,7 miliar atau setara dengan Rp 744,12 triliun (bila dihitung dengan kurs Rp 15.600/dolar AS).
Selain dari Bank Central Asia (BCA), tentu sumber kekayaan Hartono bersaudara ini berasal dari PT Djarum atau Djarum Group, sebuah konglomerasi yang menggarap banyak sekali lini usaha di berbagai bidang.
Lihat juga video 'Jalankan Arisan Online, Mama Muda Garut Tipu 125 Orang!':