Rekor Dalam 115 Tahun, Realisasi Lelang Negara Tembus Rp 35,23 T!

Rekor Dalam 115 Tahun, Realisasi Lelang Negara Tembus Rp 35,23 T!

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 20 Jan 2023 15:27 WIB
Pengunjung melihat barang-barang yang akan dilelang oleh  Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) di gedung Dhanapala, Jakarta, Rabu (14/11/2018). Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan melelang sebanyak 52 barang gratifikasi yang telah diserahkan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ilustrasi Lelang/Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat capaian pokok lelang selama 2022 mencapai Rp 35,23 triliun. Realisasi itu di atas target yang direncanakan Rp 30 triliun.

Direktur Lelang DJKN Joko Prihanto mengatakan capaian pokok lelang pada 2022 merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah 115 tahun dilaksanakan lelang di Indonesia.

"Tahun 2021-2022 adalah capaian-capaian pokok lelang tertinggi sepanjang sejarah lelang di Indonesia, 115 tahun. Jadi selama 115 tahun lelang di Indonesia, capaian tertinggi ya 2021-2022 karena tembus Rp 35 triliun transaksi melalui lelang, luar biasa," kata Joko dalam Bincang Bareng DJKN, Jumat (20/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan datanya, kinerja pokok lelang dari tahun ke tahun terus menunjukkan tren positif. Pada 2017 capaiannya Rp 16 triliun, kemudian 2018 realisasinya Rp 18 triliun, dan 2019 sebesar Rp 27 triliun. Hanya pada 2020 realisasi lelang menurun sebesar Rp 26,20 triliun dan kembali meningkat pada 2021 sebesar Rp 35,16 triliun.

Selain itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari lelang sepanjang 2022 mencapai Rp 850 miliar atau meningkat 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 726 miliar.

ADVERTISEMENT

"Target PNBP dari lelang tahun lalu Rp 700 miliar, tapi tercapainya Rp 850 miliar, artinya 121% dari target. Capaian PNBP lelang tren pertumbuhan positif juga," tuturnya.

Data PNBP lelang di halaman berikutnya.

Data untuk PNBP lelang sejak 2017 sebesar Rp 379 miliar, 2018 Rp 452 miliar, dan 2019 Rp 590 miliar. Di 2023 PNBP lelang mengalami penurunan menjadi sebesar Rp 534 miliar dan di 2021 meningkat lagi jadi Rp 726 miliar.

Joko menjelaskan bahwa lelang memiliki tiga peran penting bagi perekonomian nasional. Pertama membantu pemulihan keuangan negara dengan menegakkan hukum melalui penjualan barang rampasan, sitaan dan barang milik negara.

"Di sini uang negara yang sudah dikorupsi, disalahgunakan kemudian ada proses hukum pidana, perdata dan kemudian perkara sudah inkracht misalnya ada perampasan kami lelang, itu peran lelang dalam ekonomi. Artinya uang negara tadinya diambil orang tak bertanggung jawab dikembalikan dengan proses lelang," jelasnya.

Kedua, lelang juga memiliki peran untuk menyelesaikan kredit macet atau non performing loan (NPL) dengan tujuan untuk mendukung fungsi intermediasi perbankan, melalui pencairan agunan dengan penjualan lelang.

"Di masa pandemi 2020-2021 banyak sekali perusahaan-perusahaan agak terganggu dan alami kredit macet dan perbankan untuk kembalikan dana yang sudah disalurkan dikembalikan dan disalurkan ke masyarakat melalui jualan lelang," ucapnya.

Terakhir, peranan lelang dalam perekonomian yakni untuk menggerakkan roda perekonomian dengan meningkatkan potensi nilai barang dan membuka lapangan pekerjaan.


Hide Ads