Buwas Geram Mafia Bikin Beras Bulog Mahal, Janji Pecat Anak Buah yang Terlibat

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 20 Jan 2023 15:32 WIB
Dirut Bulog Budi Waseso/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan tak akan segan memecat karyawan yang menjadi pelaku mafia beras. Pria yang biasa disapa Buwas ini geram lantaran praktik mafia telah membuat harga beras Bulog di pasar mahal.

Beras bulog seharusnya didapat pedagang seharga Rp 8.300 per kilogram. Tetapi berdasarkan pengakuan pedagang, mereka tidak bisa membeli dengan harga segitu.

"Saya buktikan semua, jadi sekali lagi tidak ada lagi monopoli merasa paling kuasa merasa paling berhak memiliki kekuatan super seolah-olah paling lama tahu persis, nggak ada begitu. Saya tahu permainan-permainan di Bulog. Saya nggak ada ragu-ragu untuk memecat yang bersangkutan," konferensi pers yang disiarkan pada Live Instagram Perum Bulog, Jumat (20/1/2023).

Buwas juga mengatakan banyak karyawan Bulog yang tidak suka padanya. "Anytime kapan saja saya dicabut ya silahkan, saya nggak masalah. Tapi selagi ini amanah saya dan saya akan lakukan sebaik mungkin," tegas Buwas.

Kasus pemecatan karyawan Bulog yang bermain kotor juga telah dilakukan Buwas. Ia menyebutkan seperti kasus hilangnya beras Bulog di Sulawesi Selatan, dirinya tidak segan-segan langsung memecat kepala gudang di sana.

"Saya tahu permainan-permainan di Bulog. Saya gak ada ragu-ragu untuk memecat yang bersangkutan. Seperti di Sulawesi Selatan beras hilang dipinjam, alasan apapun itu salah. Dipidana dan pecat duluan aja," bebernya.

Praktik mafia beras juga bukan hanya sengaja menaikan harga beras. Menurut Buwas ada juga oknum yang sengaja mencampurkan beras Bulog yang premium dengan kualitas di bawahnya.

Kemudian beras itu malah dikembalikan ke Bulog. Buwas pun curiga kalau praktek itu juga ada andil dari karyawan Perum Bulog sendiri.

"Itu dimasukan lagi ke Bulog premium sisanya dimix dan disuplai ke Bulog. Ini berkali-kali sering terjadi. Saya bilang sekarang cek lab. Temuan itu ada beras masuk lagi ke Bulog nah itu termasuk supliernya pasti anggota saya pasti bermain. Saya tidak ingin itu," tuturnya.




(ada/hns)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork