Pemprov DKI Jakarta menjanjikan akan membina para kusir delman di kawasan Monas. Hal itu dilakukan untuk mempertahankan delman sebagai daya tarik kebudayaan sekaligus pariwisata di kawasan Monas.
"Pemprov DKI Jakarta akan melakukan pembinaan dan pengelolaan terhadap para kusir delman di kawasan Monas. Hal ini bertujuan agar daya tarik kebudayaan dan pariwisata delman di Jakarta tetap terjaga," kata Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (22/1/2023).
Daya tarik wisata delman telah membantu menyediakan lapangan pekerjaan dan penghasilan bagi para kusir. Untuk itu, eksistensi delman di kawasan Monas harus tetap dipertahankan.
Iwan menekankan larangan delman beroperasi di kawasan Monas masih dalam tahap kajian. Sementara ini, delman boleh melenggang di kawasan Monas setiap Sabtu dan Minggu.
"Delman tetap bisa beroperasi pada hari Sabtu dan Minggu di kawasan Monas, Gambir, Jakarta Pusat, dengan tertib dan terkendali sembari menunggu surat edaran (SE) dilakukan kajian lebih lanjut," jelas Iwan.
Sebelumnya Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono juga telah mengizinkan delman beroperasi setiap Sabtu dan Minggu di sekitar kawasan Monas. Para kusir diingatkan agar tetap menjaga kebersihan.
"Saya imbau masing-masing delman menjaga kebersihan," kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (9/1/2023).
Heru mengatakan pihaknya menerima banyak keluhan soal bau tak sedap kotoran kuda. Di sisi lain, pihaknya tak bisa semena-mena melarang delman di sekitar Monas setiap hari.
"Saya tidak melarang itu, tetapi kita bersama-sama supaya menjaga. Ada juga kan beberapa hal yang harus kita perhatikan, kesehatan dan juga keselamatan," ujarnya.
Koordinator Persatuan Perjuangan Delman Betawi (PPDB) Nanang mengatakan pihaknya yang saat ini beranggotakan 45 orang siap dibina. Hal ini dalam artian mereka siap bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta untuk diarahkan.
"Saya lihat, saya rasakan pemerintah sudah mulai memperhatikan delman-delman Monas yang selama ini keberadaan kita di situ statusnya masih simpang siur. Sekarang kita benar-benar dipantau untuk segi kesehatan kudanya, kelayakan delmannya, kusirnya," kata Nanang saat berbincang dengan detikcom.
(aid/dna)