Jakarta -
Raksasa perusahaan global ramai-ramai melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Terbaru ada nama Spotify yang masuk ke daftar perusahaan yang akan melakukan PHK.
Tidak diketahui pasti berapa jumlah karyawan yang terdampak. Namun platform streaming musik yang berbasis di Swedia ini telah memangkas 38 karyawannya di studio podcast Gimlet Media dan Parcast. Pada September 2022
Mengutip The Straits Times, Senin (23/1/2023), Spotify memiliki sekitar 9.800 karyawan per kuartal III-2022. Namun perusahaan memangkas sejumlah karyawannya pada September dan Oktober tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu divisi yang terdampak adalah editorial podcast. Spotify membuat komitmen besar untuk melakukan podcast mulai 2019. Perusahaan ini telah menghabiskan lebih dari US$ 1 miliar untuk mengakuisisi jaringan podcast, membuat perangkat lunak, layanan hosting, dan hak atas acara populer seperti The Joe Rogan Experience dan Armchair Expert.
Namun, investasi tersebut belum memberikan keuntungan kepada para investor. Saham Spotify anjlok hingga 66% pada 2022 seraya investor mempertanyakan kapan mereka akan melihat keuntungan. Sementara itu, pada Juni 2022, eksekutif Spotify mengatakan bisnis podcastnya baru akan menguntungkan dalam satu hingga dua tahun ke depan.
Apabila Spotify benar akan melakukan PHK, maka akan menambah daftar panjang perusahaan di industri teknologi yang melakukan PHK. Perusahaan di industri teknologi memang melakukan rekrutmen besar-besaran selama pandemi COVID-19.
Daftar perusahaan yang PHK karyawan di halaman berikutnya.
Daftar Perusahaan Raksasa yang PHK Karyawan:
Alphabet
Induk Google (GOOGL) ini memberhentikan 6% pekerja atau setara 12.000 orang di seluruh area dan wilayah. Alphabet merekrut 50.000 karyawan selama pandemi karena tingginya permintaan layanan mereka. Namun, ketakutan akan resesi membuat banyak pengiklan mengerem pengeluaran mereka.
Microsoft
Raksasa teknologi Microsoft memberhentikan 10.000 karyawan berdasarkan pengajuan sekuritas pada hari Rabu. Secara global, Microsoft memiliki 221.000 karyawan tetap dengan 122.000 di antaranya berbasis di AS.
CEO Satya Nadella mengatakan selama pembicaraan di Davos bahwa tidak ada yang bisa menentang gravitasi dan Microsoft tidak dapat mengabaikan ekonomi global yang melemah.
"Pertama, saat kami melihat pelanggan mempercepat pembelanjaan digital mereka selama pandemi, kami sekarang melihat mereka mulai menguranginya," jelasnya.
Vox Media
Penerbit situs web berita dan opini Vox, situs web teknologi The Verge dan New York Magazine, mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka memangkas 7% stafnya, atau sekitar 130 orang.
"Kami mengalami dan mengharapkan lebih banyak tekanan ekonomi dan keuangan yang sama yang dihadapi orang lain di industri media dan teknologi," kata kepala eksekutif Jim Bankoff dalam sebuah memo.
BlackRock
PHK Massal juga melanda Wall Street. Manajer aset terbesar di dunia ini mengurangi sekitar 500 pekerjaan, atau kurang dari 3% tenaga kerjanya.
Lingkungan pasar yang belum pernah terjadi sebelumnya sangat kontras dengan kondisi tiga tahun terakhir, ketika jumlah staf meningkat sekitar 22%. PHK massal di Wall street terakhir terjadi pada 2019.
Goldman Sachs
Bank ini memberhentikan hingga 3.200 pekerja bulan Januari di tengah kemerosotan dalam aktivitas pembuatan kesepakatan global. Lebih dari sepertiga pemotongan diperkirakan berasal dari unit perdagangan dan perbankan perusahaan.
Goldman Sachs memiliki hampir 50.000 karyawan pada akhir kuartal ketiga tahun 2022.
Coinbase
Awal Januari Pialang crypto mengumumkan akan memangkas 950 orang. Langkah itu dilakukan hanya beberapa bulan setelah Coinbase memberhentikan 1.100 orang
Meskipun Bitcoin punya performa solid untuk tahun baru, perusahaan crypto dibanting oleh penurunan harga Bitcoin dan cryptocurrency lainnya yang signifikan.
McDonald's
McDonald's yang berkembang pesat selama pandemi, berencana memangkas beberapa staf korporatnya, kata CEO Chris Kempczinski bulan ini.
"Kami akan mengevaluasi peran dan tingkat kepegawaian di beberapa bagian organisasi dan akan ada diskusi dan keputusan yang sulit di masa mendatang," kata Kempszinski.
Stitch Fix
Stitch Fix berencana memberhentikan 20% dari staf bergajinya. Dalam postingannya di dalam blog Stitch Fix menyampaikan permohonan maafnya.
"Kami akan kehilangan banyak anggota tim berbakat dari seluruh perusahaan dan saya benar-benar minta maaf," tulis pendiri Stitch Fix (SFIX) dan mantan CEO Katrina Lake dalam posting blog.
Amazon
Di awal tahun baru, Amazon berencana memberhentikan lebih dari 18.000 karyawan. Departemen dari sumber daya manusia hingga Toko Amazon jadi divisi yang paling terpengaruh.
Amazon melesat selama pandemi dan melakukan rekrutmen besar-besaran. Namun permintaan konsumen melandai seiring dengan meredanya pandemi. Kini konsumen mulai kembali beraktivitas secara offline.
Salesforce
Salesforce akan memangkas sekitar 10% tenaga kerjanya dari lebih dari 70.000 karyawannya. Dalam sebuah surat kepada karyawan, ketua dan co-CEO Salesforce (CRM) Marc Benioff mengaku merekrut terlalu banyak karyawan selama pandemi.