Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimis, inflasi RI akan jauh menurun dibandingkan dengan tahun lalu. Ia memastikan, inflasi akan berada di bawah angka 4%.
"Tahun ini kami akan memastikan inflasi inti akan berada di bawah 4%, sesuai Target kami. Lebih cepat dari yang kami harapkan dan kami inginkan sebelumnya. Kami berjanji inflasi inti akan di bawah 4%," ujar Perry, dalam Annual Investment Forum 2023, Kamis (26/1/2023).
Perry memproyeksikan angka inflasi RI di 2023 ini jauh di bawah prediksi global yang masih di atas 5%. Skenario dasar atau baseline BI untuk inflasi 2023 ini sebesar 3,6%, dengan perkiraan tertingginya mencapai 3,7%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita bersyukur dibandingkan dengan inflasi global 5,2% tahun ini, dan dibandingkan dengan negara lain. Begitu banyak yang bisa kita syukuri di Indonesia," ujarnya.
Sementara pada 2024 mendatang, ia juga optimis, inflasi akan semakin turun. Perry mengatakan, pihaknya memprediksikan inflasi akan turun ke 2,5%.
Rasa optimisnya ini muncul dengan berkaca pada kinerja ekonomi RI dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan, RI dapat menjadi salah satu negara dengan kinerja terbaik di dunia dalam beberapa tahun terakhir.
Perry menyampaikan, Indonesia telah mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,7% pada kuartal III 2022. Tidak hanya itu, secara keseluruhan, ia memproyeksikan 2022 pertumbuhan RI mencapai 5,2%. Dan ia bersyukur akan hal itu.
"Kami bersyukur. Lihatlah ke sekeliling kita. Di mana kita dapat menemukan pertumbuhan ekonomi 5,7% dan 5,2%. Kami bersyukur atas ekspor, investasi dalam negeri juga meningkat," kata Perry.
Sedangkan untuk 2023 ini, Perry memproyeksikan pertumbuhan ekonomi RI akan mencapai angka 4,5-5,3%, dengan baseline di 4,9%. Ia yakin target ini akan tercapai dengan dorongan dari pergerakan mobilitas domestik pasca pencabutan PPKM.
Sementara untuk 2024 mendatang, ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi RI akan berada pada rentang 4,7-5,5%, dengan skenario dasar pada angka 5,1% dan berkemungkinan naik hingga 5,2%.
(dna/dna)