Sosok Miliarder 45 Tahun yang Habiskan Rp 30 M Demi Jadi Remaja Lagi

ADVERTISEMENT

Sosok Miliarder 45 Tahun yang Habiskan Rp 30 M Demi Jadi Remaja Lagi

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Jumat, 27 Jan 2023 13:58 WIB
Bryan Johnson
Bryan Jhonson/Foto: Instagram/@bryanjohnson_
Jakarta -

Ingin kembali muda, seorang miliarder rela menghabiskan sekitar US$ 2 juta atau sekitar Rp 30 miliar (asumsi kurs Rp 15.000/dolar AS) dalam setahun. Ia adalah Bryan Johnson, seorang pengusaha bidang teknologi berusia 45 tahun asal Amerika Serikat.

Agar dapat kembali muda, Bryan serangkaian prosedur dan kegiatan yang dinamainya sebagai "blueprint project". Targetnya adalah menjadikan seluruh organ tubuhnya termasuk otak, hati, ginjal, gigi, kulit, rambut hingga alat reproduksinya dapat kembali berfungsi seperti saat dia masih remaja berusia 18 tahun.

Adapun untuk membantu dirinya dalam menjalankan program ini, Bryan memerlukan tim yang terdiri dari 30 dokter dan pakar kesehatan. Karenanya tidak heran bila ia perlu menghabiskan sekitar Rp 30 miliar setiap tahunnya.

Di luar itu, melansir dari DailyMail, diketahui bahwa Bryan Johnson sendiri lahir dalam keluarga besar Mormon di Utah. Ia dibesarkan oleh ibu dan ayah tirinya, yang bekerja sebagai sopir truk.

Saat masih berkuliah di Universitas Brigham Young, dia menjalankan bisnis kecil-kecilan dengan menjual ponsel kepada siswa lain. Hal ini membantunya dalam membiayai kuliahnya.

Dia kemudian kuliah di University of Chicago di mana dia mendapatkan gelar MBA. Tidak lama setelah itu Bryan kemudian membentuk Braintree Payment Solutions. Perusahaan yang dibangunnya ini kemudian menjadi sangat sukses dan pada 2013 silam ia menjual perusahaannya ini ke eBay seharga US$ 800 juta.

Lebih lanjut, dia juga memulai usaha OS Fund, sebuah perusahaan dana modal ventura yang memiliki misi untuk berinvestasi pada pengusaha dan ilmuwan yang mengerjakan berbagai macam penemuan.

Kemudian dirinya juga diketahui pernah menginvestasikan dana sebesar US$ 54 juta untuk usaha barunya Kernel, sebuah perusahaan yang memiliki tujuan untuk membangun neuroprosthesis pertama di dunia agar dapat meningkatkan kecerdasan manusia. Perusahaannya yang satu ini membuat sensor helm yang dipasang di kepala untuk merekam aktivitas otak.

(fdl/fdl)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT