Pengusaha yang beroperasi di kawasan Cikarang, Bekasi, Jawa Barat berdialog dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Dalam kesempatan itu mereka menyampaikan kekhawatirannya soal isu resesi global.
Presiden Direktur PT Samsung Electronics Indonesia Hong Yeun Seuk mengatakan ancaman resesi global menjadi tantangan baru bagi pelaku usaha. Mereka dituntut untuk menekan biaya produksi agar bisa lebih kompetitif.
"Tekanan resesi global yang diprediksi akan terjadi di tahun ini menjadi tantangan baru bagi dunia usaha yang menuntut untuk bisa melakukan optimalisasi biaya produksi agar bisa lebih kompetitif," ujar Hong Yeun Seuk di PT Samsung Electronics Indonesia, Cikarang, Jawa Barat, Jumat (27/1/2023).
Hong Yeun Seuk menyambut baik kebijakan pemerintah yang menghapus kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kebijakan Masyarakat (PPKM). Langkah itu seakan menjadi harapan bagi dunia usaha untuk pulih di tengah ancaman resesi global.
"Kebijakan tersebut tentunya merupakan milestone bagi dunia usaha khususnya yang berada di Indonesia. Diharapkan kita semua bisa bangkit kembali di tahun ini," ucapnya.
Bos Samsung itu pun meminta dukungan pemerintah lewat kepastian atas kelancaran perizinan usaha dan membantu agar biaya produksi bisa lebih efisien. "Dukungan pemerintah sangat dibutuhkan," tuturnya.
Direktur PT Mattel Indonesia Nyoman Widiastuti menyampaikan kekhawatiran serupa. Produsen mainan Barbie hingga Hot Wheels itu berencana ekspansi usaha dengan investasi sekitar US$ 30 juta, namun realisasinya dikhawatirkan tidak berjalan mulus karena ada gonjang-ganjing ekonomi dunia.
"Oleh karena itu, kami mohon dukungan yang besar juga khusus dari Kementerian Keuangan untuk meyakinkan bahwa kami tetap bisa mempertahankan investasi dan melaju sesuai yang kami prediksikan," katanya.
Widiastuti menjelaskan pabriknya di Cikarang adalah industri padat karya. Oleh karena itu, ia menekankan kepada Sri Mulyani pentingnya pengendalian inflasi karena itu sangat menentukan besaran upah pekerja.
Apalagi di 2023-2024 sudah memasuki tahun politik, dia hanya berharap dunia usaha dapat menjalankan bisnis dengan aman di Indonesia. "Di tahun politik ini semoga mendapat keamanan untuk berbisnis," harap Widiastuti.