Susu RI 80% Dipasok Impor, Erick Kebut Investasi 12.000 Sapi Frisian Flag

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap sampai saat ini kebutuhan susu di dalam negeri 80% masih dipasok dari impor. Untuk itu, pihaknya dengan BUMN mendorong investasi kebutuhan sapi penghasil susu sebanyak 12.000 ekor dari produsen nutrisi berbasis susu asal Belanda, Frisian Flag.

Berkaitan dengan investasi tersebut, Erick mengaku dirinya telah ke Belanda langsung untuk mengurus investasi tersebut. Investasi tersebut, termasuk dalam target menarik investasi di luar pasar modal sebanyak Rp 127 triliun di 2023.

"Inget loh, susu kita itu 80% impor. Makanya stunting di kita cukup tinggi. Kita harus intervensi salah satunya bagaimana kita kerja sama untuk bisnis industri sapi, apakah daging, apakah susu. Susu pun kemarin saya ke Belanda yang Frisian Flag kan mau mendorong investasi 8.000-12.000 sapi," ungkapnya, kepada awak media usai mengisi di Mandiri Investment Forum 2023 di Hotel Fairmont Jakarta Selatan, Rabu (1/2/2023).

Target BUMN membidik investasi di luar pasar modal sebanyak Rp 127 triliun juga merupakan bagian target investasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) Rp 1.400 triliun di 2023. Erick percaya target itu bisa tercapai dengan berbagai upaya.

Investasi difokuskan untuk hilirisasi bahan mentah mineral, dan utamanya sektor ketahanan pangan. Untuk menggenjot itu, telah dibentuk industrialisasi pangan. Salah satunya membentuk Holding BUMN Pangan pada 7 Januari 2022. Holding BUMN Pangan ini terdiri atas PT RNI (Persero), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, PT Sang Hyang Seri, PT Perikanan Indonesia, PT Berdikari, dan PT Garam.

Saat itu, Erick Thohir menegaskan bahwa pembentukan Holding BUMN ini dilakukan untuk menciptakan nilai tambah, efisiensi, penguatan supply chain, hingga inovasi bisnis model. Adanya holding BUMN Pangan juga menjadi prioritas utama dalam transformasi industri pangan mengingat Indonesia sebagai negara agraris.

Erick juga mulai menyebut soal BUMN perkebunan. Salah satu langkah strategisnya adalah mempertajam bisnisnya pada dua produk utama, yaitu Kelapa Sawit dan Gula. Untuk pengembangan produk kelapa sawit, Erick mendorong agar pada setiap 1.000 hektar lahan kelapa sawit harus ada 1 pabrik pengolahan minyak makan merah, produk substitusi minyak goreng yang kerap kekurangan pasokan. Erick memasukkan pembentukan Palm Co dalam rencana kerja utamanya tahun 2023 ini.