Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku, pihaknya akan kembali berbincang dengan tim Tesla Inc dalam waktu dekat. Perbincangan ini dilakukan berkaitan dengan rencana investasinya di Indonesia.
Luhut mengaku dirinya tidak dapat berbicara banyak mengenai rencana kerja sama dengan Tesla ini lantaran adanya Non Disclosure Agreement (NDA). Kendati demikian, ia menyebut, kedua belah pihak akan kembali menjalin komunikasi pada pekan ini atau pekan depan.
"Kita tidak boleh membuka. Tapi berjalan, mungkin minggu ini atau paling lambat minggu depan ada telephone conference mengenai final. Ya saya bilang mendekati final dari perjanjian kami," katanya, saat ditemui di Kantor Kemenko Marves, di Jakarta Pusat, Kamis (02/02/2023).
Sebagai tambahan informasi, Indonesia telah cukup lama merayu perusahaan milik Elon Musk ini. Bahkan, upaya ini telah berjalan sejak 2020 silam.
Semakin menunjukkan keseriusannya demi mendapatkan hati Elon Musk, belum lama ini media asing memberitakan kalau Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menawarkan akan memberikan konsesi nikel kepada Elon Musk asalkan berinvestasi di Indonesia.
"Saya bilang ke dia (Elon Musk), kalau Anda investasi di Indonesia, saya kasih konsesi nikel," kata Jokowi kepada Reuters, dikutip Rabu (1/2/2023).
Jokowi juga membebaskan Tesla dalam memilih tawaran yang diberikan pemerintah. Dia menegaskan Indonesia terbuka dengan investasi untuk rantai pasok kendaraan listrik dan mobil listrik.
"Kalau mereka mau mulai dari baterai EV, tidak apa-apa," jelasnya.
Tesla belum memberikan tanggapan terkait pernyataan ini. Memang, Tesla kini sedang mencari pusat manufaktur tambahan. Sekarang produksi EV berada di Fremont, California, Shanghai, Austin, Texas sampai luar Berlin.
Analis memprediksi Tesla membutuhkan pembangunan sekitar tujuh atau delapan pabrik skala besar untuk memenuhi target Musk yang ingin menjual 20 juta kendaraan listrik pada 2030.
Selain Indonesia, ada Korea Selatan, Kanada dan Meksiko juga mengincar Tesla untuk bisa berinvestasi di negara mereka. Seorang juru bicara Presiden Meksiko menyebut jika Tesla sedang mengkaji pembangunan pabrik perakitan di dekat bandara baru Mexico City.
Jika Tesla jadi berinvestasi untuk produksi baterai di Indonesia, ini akan menjadi yang pertama di Asia. Bulan lalu, Tesla telah mengumumkan investasi US$ 3,6 miliar untuk perluasan produksi baterai di Nevada.
(das/das)