Media Asing Ungkap Jokowi Janjikan Konsesi Nikel ke Elon Musk, Asal...

ADVERTISEMENT

Media Asing Ungkap Jokowi Janjikan Konsesi Nikel ke Elon Musk, Asal...

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 01 Feb 2023 19:20 WIB
Jokowi kunjungi lokasi fasilitas produksi roket SpaceX bersama Elon Musk pada Sabtu (14/5/2022) lalu. Yuk, tengok lagi gaya Jokowi dan Elon Musk saat bertemu.
Presiden Joko Widodo saat bertemu Elon Musk di Amerika Serikat/Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta -

Presiden Joko Widodo yakin Tesla Inc segera menyelesaikan kesepakatan investasi di Indonesia setelah tawaran insentif ke produsen mobil asal AS dilontarkan. Mulai dari keringanan pajak hingga konsesi tambang nikel.

Dikutip dari Reuters, pemerintah Indonesia memang telah merayu Tesla untuk menanamkan modal di sektor manufaktur baterai dan mobil sejak 2020 lalu. Hal ini karena Indonesia ingin memanfaatkan cadangan bijih nikel yang besar dan bisa diolah untuk produksi baterai kendaraan listrik.

Jokowi menyebut pemerintah telah membahas rencana ini dengan Elon Musk dua kali. Pertama di fasilitas SpaceX di Texas tahun lalu dan melalui panggilan telepon.

"Saya bilang ke dia (Elon Musk), kalau Anda investasi di Indonesia, saya kasih konsesi nikel," kata Jokowi kepada Reuters, dikutip Rabu (1/2/2023).

Saat ini memang pemerintah memiliki berbagai cara untuk menggenjot kendaraan listrik. Mulai dari insentif seperti keringanan pajak dan subsidi pembelian kendaraan listrik.

Dia meyakini Indonesia adalah negara yang unggul dibanding negara lainnya. Hal ini bisa menjadi pertimbangan Tesla untuk berinvestasi di negara dalam negeri.

Jokowi juga membebaskan Tesla dalam memilih tawaran yang diberikan pemerintah. Dia menegaskan Indonesia terbuka dengan investasi untuk rantai pasok kendaraan listrik dan mobil listrik.

"Kalau mereka mau mulai dari baterai EV, tidak apa-apa," jelasnya.

Tesla belum memberikan tanggapan terkait pernyataan ini. Memang, Tesla kini sedang mencari pusat manufaktur tambahan. Sekarang produksi EV berada di Fremon, California, Shanghai, Austin, Texas sampai luar Berlin.

Analis memprediksi Tesla membutuhkan pembangunan sekitar tujuh atau delaman pabrik skala besar untuk memenuhi target Musk yang ingin menjual 20 juta kendaran listrik pada 2030.

Selain Indonesia, ada Korea Selatan, Kanada dan Meksiko juga mengincar Tesla untuk bisa berinvestasi di negara mereka. Seorang juru bicara Presiden Meksiko menyebut jika Tesla sedang mengkaji pembangunan pabrik perakitan di dekat bandara baru Mexico City.

Analis juga menyebut Meksiko memiliki keunggulan untuk mendapatkan investasi dari Tesla karena dekat dengan pasar utama di Amerika Serikat.

Jika Tesla jadi berinvestasi untuk produksi baterai di Indonesia, ini akan menjadi yang pertama di Asia. Bulan lalu, Tesla telah mengumumkan investasi US$ 3,6 miliar untuk perluasan produksi baterai di Nevada.

Presiden Jokowi melarang ekspor bijih nikel pada 2020 lalu untuk mendorong pembangunan rantai pasokan baterai dan kendaran listrik yang terintegrasi.

Larangan ini berhasil memboyong investasi besar dari China. Namun di World Trade Organization (WTO) Uni Eropa menentang keras larangan ini. Mereka menilai larangan bisa merugikan industri mereka.

(kil/das)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT