Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalir untuk kebutuhan masyarakat, terutama mereka yang masuk kategori miskin. Namun, menurut Sri Mulyani, masih ada masyarakat yang mengaku tidak merasakan kehadiran APBN. Bendahara Umum Negara ini pun langsung meresponsnya.
"Saya suka berbicara dari mulai anak-anak SD, SMP, sampai mahasiswa dan pada pelaku (usaha). Mereka mengatakan saya tidak menerima apapun dari APBN. Benar Pak? Tadi pagi sarapan? 'Iya', masaknya pakai LPG 3 kg? 'Iya'. Itu LPG 3 kg ada subsidi APBN-nya," kata Sri Mulyani dalam dialog bertajuk 'APBN Hadir di Seluruh Pelosok Indonesia' dilihat virtual, Kamis (2/2/2023).
Belum lagi jika orang tersebut di rumahnya memakai listrik dengan daya kisaran 450-900 VA. Golongan itu juga termasuk yang disubsidi dari APBN.
"Jadi berbagai yang mungkin dianggap saya tidak menikmati APBN, sebetulnya hadir baik itu untuk anak-anaknya yang sekolah di mana beroperasinya sekolah itu ditanggung pemerintah melalui APBN, hingga kebutuhan masyarakat sehari-hari," ucapnya.
Apalagi saat harga minyak mentah dunia melonjak karena perang Rusia dan Ukraina, APBN harus menambalnya dengan mengalokasikan subsidi energi hingga Rp 555 triliun di 2022. Jumlah itu 3x lipat dana abadi pendidikan yang dikelola Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
"Harga BBM di dunia sempat naik sampai US$ 120/barel, itu artinya naik lebih dari 2x lipat. Di Indonesia, BBM nggak mungkin naik di atas 2x lipat, tapi naik hanya 30% dan sisanya ditanggung oleh APBN," bebernya.
