Kokom mengatakan belakangan ini pasokan beras di gudangnya memang minim, bahkan sempat kosong. Biasanya dia mengambil beras Bulog sebayak 100 ton per tiga hari.
"Minggu kemarin aja ada tapi gak sebanyak sekarang. Tapi sekarang juga belum mencukupi. Kita sehari suplai ke pedagang 10 ton 10 ton. Alhamdulillah dengan adanya ini merasa terbantu karena Bulog saat ini mengeluarkan berasnya yang betul-betul premium 5% bagus sekali berasnya," tutupnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menemukan pedagang nakal dengan berbagai modus yang diduga dilakukan untuk menaikan harga beras Bulog. Modus pedagang di antaranya melakukan mengoplos beras, mengemas ulang dengan merek lain, hingga dikemas eceran.
Hal tersebut ditemukan saat melakukan sidak (inspeksi mendadak) ke Gudang Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur. Buwas mengatakan, pedagang yang berani melakukan penyelewengan akan terancam pidana.
Adapun beras Bulog yang digelontorkan ke Pasar Induk Beras Cipinang merupakan cadangan beras pemerintah (CBP). Beras tersebut merupakan milik negara yang digelontorkan untuk berbagai situasi, salah satunya saat komoditas itu harganya meningkat.
"Kaya begini nih, keluar sudah keluar beda karung. Contohnya bisa aja satu dimix satu Bulog. Ada yang mindahin dari karung Bulog ke karung lain, mereka jualnya harga tinggi dong karena dia bilang bukan Bulog," ujar Buwas di Gudang Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur.
Simak Video "Raibnya 500 Ton Beras di Gudang Bulog Pinrang Diusut!"
[Gambas:Video 20detik]
(ada/ara)