Luhut: Masyarakat yang Terbiasa Beli Migor Premium Beralih ke Minyakita

ADVERTISEMENT

Luhut: Masyarakat yang Terbiasa Beli Migor Premium Beralih ke Minyakita

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 06 Feb 2023 15:36 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan/Foto: KEMENKO MARVES
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan saat ini masyarakat banyak yang beralih membeli Minyakita. Masyarakat yang terbiasa membeli minyak goreng premium, kini lebih memilih beli Minyakita Rp 14.000 per liter.

"Pemerintah mencermati adanya pergeseran konsumsi minyak goreng masyarakat yang terbiasa membeli minyak goreng premium, beralih membeli Minyakita yang merupakan senjata pemerintah untuk meredam kenaikan harga minyak goreng di dalam negeri agar sesuai HET yang ditetapkan yakni Rp.14.000/liter," ujarnya dalam keterangannya di Instagram resmi @luhut.pandjaitan, dikutip Senin (6/2/2023).

Peralihan itu mengakibatkan kenaikan harga di pasaran. Selain itu, harga Minyakita naik karena akibat pasokan DMO yang berkurang akibat tingginya hak ekspor dan mempengaruhi pasokan di dalam negeri.

"Di luar itu, melambungnya harga minyak goreng juga terjadi karena adanya masalah pada proses distribusi. Baik dari indikasi masih adanya stok yang menumpuk maupun pelanggaran terhadap penetapan harga HET di lapangan," jelasnya.

Untuk menekan harga dan menambah pasokan, Luhut mengatakan pihaknya dan produsen minyak goreng telah menyepakati penambahan pasokan 50% untuk menghadapi lebaran 2023. Kesepakatan ini diketok dalam rapat koordinator di kantornya dengan Kementerian/Lembaga terkait dan produsen minyak goreng.

"Saya menggelar rakor hari ini bersama K/L terkait dengan para produsen minyak goreng. Kami menyepakati peningkatan pasokan DMO oleh produsen minyak goreng sebanyak 50% hingga memasuki masa Lebaran nanti," jelasnya.

Saat ini hak ekspor produsen yang telah memenuhi domestic market obligation (DMO) juga disimpan terlebih dahulu. Menurut Luhut hak ekspor disimpan dan akan dikeluarkan jika situasi kembali stabil, teruma harga minyak goreng.

"Bagi para pengusaha, Pemerintah juga akan meningkatkan insentif ekspor pengali Minyakita agar pasokan Minyakita tetap terjaga," tutupnya.

(ada/ara)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT