Balada Warunk Upnormal yang Kini Sepi dan Banyak Gerai Tutup

ADVERTISEMENT

Balada Warunk Upnormal yang Kini Sepi dan Banyak Gerai Tutup

Almadinah Putri Brilian - detikFinance
Selasa, 07 Feb 2023 06:00 WIB
Pekerja di Warunk Upnormal, Depok, Jawa Barat, tegah melakukan persiapan menghadapi tatanan hidup baru atau New Normal, Kamis (4/5/2020).
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Warunk Upnormal tengah menjadi sorotan. Restoran yang menu andalannya adalah mie instan itu mulai ditinggal pembeli dan banyak toko yang mulai tutup.

Berdasarkan penelusuran detikcom secara digital, Senin (6/2/2023), beberapa gerai Warunk Upnormal terpantau tutup permanen. Lokasi tersebut tersebar di berbagai kota dan pulau, salah satunya di Gresik, Jawa Timur.

Gerai Warunk Upnormal di Gresik bahkan sudah tutup sejak 2021. "Kita mulai benar-benar tutup permanennya itu Maret 2021," ujar PIC Warunk Upnormal Gresik, EW ketika dihubungi oleh detikcom, Senin (6/2/2023).

Ia menuturkan, Warunk Upnormal Gresik dibuka pada tahun 2018. Akan tetapi, karena dampak dari adanya pandemi Covid-19, mau tidak mau gerai tersebut akhirnya ditutup.

"Waktu itu memang karena pandemi. Jadi tuh dampak dari pandemi itu kita.. memang sudah sepi sih untuk trafficnya, untuk incomenya. Jadi karena alasan tersebut kita menutup (gerainya)," ungkapnya.

Selain di Gresik, Warunk Upnormal juga terpantau tutup permanen di kota dan pulau lainnya, seperti di Bogor, Mojokerto, Makassar, Purwokerto, Seturan, Gejayan, Buah Batu, Kopo, Cinere, Cimindi, Cirebon, Lampung, Jambi, Semarang, Banjarmasin, Pekanbaru, Tegal, Jatinangor, dan Sumenep.

detikcom sudah berusaha untuk menghubungi gerai-gerai tersebut, namun nomor telepon yang didapat oleh detikcom sudah tidak aktif maupun tidak diangkat.

Melihat fenomena tersebut, Pakar Bisnis Rhenald Kasali menyebutkan bahwa hal itu dapat terjadi karena kurangnya pemasukan pada gerai tersebut. Terlebih lagi, harga franchise atau kemitraan yang semakin hari semakin mahal.

"Franchise itu semakin hari semakin mahal dan dibikin sedemikian rupa seakan-akan ramai, laku. Tetapi setelah dijalankan cukup lama ternyata tidak cukup untuk mendapatkan return atau payback sesuai dengan investasinya," tuturnya kepada detikcom.

"Mitra bayar mahal tapi setiap bulan hanya keluar uang, tidak mendapatkan uang yang cukup. Jadi, daripada keluar uang terus lebih baik mereka tutup karena mereka tidak mendapatkan pendapatan yang layak," lanjutnya.

Dalam hal ini, menurutnya gerai yang dimiliki Warunk Upnormal cukup mewah, tetapi makanan yang dijual cukup murah. Hal tersebut kurang bisa menutup biaya yang dikeluarkan oleh pemilik gerai.

Rhenald juga menilai, ekspansi yang cepat pada sebuah bisnis dapat memicu penurunan pendapatan apabila tidak diimbangi dengan kemampuan outlet dalam berbisnis.

"Nah, kecepatan yang terlalu bersemangat tidak diimbangi dengan kemampuan dari outlet untuk memperoleh laba itu akan mengakibatkan mitra kemudian memilih untuk mundur," ucapnya.

Dalam menjaga bisnis franchise agar dapat terus berjalan, Rhenald pun memberikan beberapa saran yang dapat digunakan. Pertama, jangan menerapkan biaya franchise yang terlalu tinggi. Hal itu karena dapat membuat orang yang bermitra kecewa apabila pendapatannya tidak memadai.

Kedua, franchisor harus menjamin agar mitra memiliki pendapatan yang bagus. Hal ini bisa dilakukan dengan memberi saran, salah satu contohnya yaitu saran terkait lokasi dibukanya franchise.

"Ada tempat tertentu yang tidak layak, jangan direkomendasi. Jangan dibuka di daerah tertentu, apalagi kompetisi di daerah tertentu ini semakin banyak setelah pandemi. (Setelah) pandemi ini kan orang kembali offline semuanya, jadi persaingannya semakin keras di dunia offline," katanya.

Lanjut ke halaman berikutnya.

Tonton juga Video: Bikin Laper: Nyobain Ramen hingga Tteokbokki di Warunk Oppa

[Gambas:Video 20detik]




ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT