Ketiga, stok barang jangan terlalu membebankan ke franchisee. Hal ini karena franchisee sudah memiliki berbagai beban biaya, mulai dari modal hingga listrik.
"Karena mereka menanggung beban, beban biaya modal, biaya listrik, dan lain sebagainya jadi turut dibantu. Jadi franchisor harus menjaga agar mitra-mitranya cukup efektif," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keempat, harus terbuka dan jujur berapa lama usaha tersebut akan dijalankan. Menurutnya, belakangan ini banyak anak muda yang membuka usaha dalam waktu yang singkat. Sementara itu, orang yang investasi menjadi mitra berpikir bahwa bisnis tersebut akan berjalan dalam jangka waktu yang lama.
"Nah, sekarang kita berada di usia yang ke berapa tahun itu yang harus kita pikirkan ketika seorang franchisor menawarkan sesuatu. Dia sudah berapa tahun, apakah mereka masih bersemangat untuk terus lanjut dan seterusnya. Itu yang harus kita pikirkan ketika kita invest pada franchise tertentu," pungkasnya.
Sebelumnya, pembicaraan terkait Warunk Upnormal berawal dari cuitan akun Twitter @FOODFESS2 yang menanyakan pendapat para pengikutnya terkait pengalaman makan di gerai tersebut.
"Kalian pernah makan di Warunk Upnormal nggak fess? Gimana nih menurut kalian??" cuitnya, dikutip detikcom, Senin (6/2/2023).
Cuitan tersebut disertai dengan tangkapan layar sebuah video di YouTube yang mempertanyakan kondisi Warunk Upnormal yang banyak tutup gerai.
Dari cuitan tersebut, berbagai pengguna Twitter pun mulai membagikan cuitannya mengenai pengalaman mereka makan di sana hingga terkait sepinya pengunjung gerai tersebut. Hal itu diduga dari harga yang dinilai cukup mahal hingga hilangnya menu andalan mereka.
(das/das)