Co-Working Space CoHive Resmi Tutup, Manajemen Buka-bukaan Biang Keroknya!

ADVERTISEMENT

Co-Working Space CoHive Resmi Tutup, Manajemen Buka-bukaan Biang Keroknya!

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 07 Feb 2023 12:34 WIB
CoHive
CoHive Resmi Tutup, Manajemen Buka-bukaan Biang Keroknya!/Foto: Dok. CoHive
Jakarta -

PT Evi Asia Tenggara atau dikenal CoHive dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dilihat dari situs resmi CoHive, perusahaan dinyatakan bangkrut pada 18 Januari 2023.

Dilansir DealStreetAsia, Selasa (7/2/2023), situs CoHive menyampaikan pesan perpisahan. Pandemi berkepanjangan, ketersediaan kantor hingga masalah pendanaan memperpendek umur perusahaan.

"Pandemi berkepanjangan, ketersediaan kantor, tantangan pendanaan telah mempersingkat keberadaan kami. Meski telah bekerja keras mencari solusi, kita tak lagi bisa bertahan," tulis CoHive dalam pesannya.

CoHive menyatakan terima kasihnya kepada tim, investor, pemilik properti dan orang-orang yang selama ini memberikan dukungan. "Ciao, tetap bekerja, tetap membangun, dan tetap beribadah, dan sampai jumpa di perjalanan lainnya," tulisnya lagi.

Dengan berhentinya perusahaan, bisnis diambil alih oleh pihak lain, terutama COHIVE 101. Perusahaan ini masih beroperasi secara independen.

CoHive berdiri pada 2015 sebagai EV Hive oleh firma modal ventura yang berfokus di Asia Tenggara, East Ventures. Perusahaan kemudian diambil alih oleh tim manajemen baru yang dipimpin oleh Carlson Lau, Jason Lee, dan Ethan Choi pada 2017 dan berganti nama menjadi CoHive pada 2019.

Popularitas ruang kerja berbagi (co-working space) meningkat di Indonesia pada pertengahan 2010-an. Konsep ini dinilai cocok untuk startup yang membutuhkan kantor fleksibel dengan harga terjangkau. Sayangnya angka permintaan menurun sejak pandem COVID-19 melanda.

Bangkrutnya CoHive menambah daftar perusahaan teknologi Indonesia yang bermasalah. PT TaniHub Indonesia, bagian dari TaniHub Group, saat ini menghadapi gugatan PKPU.

Kemudian, JD.ID yang merupakan perusahaan patungan antara raksasa e-commerce Cina JD.Com dan Perusahaan investasi Singapura, Provident Capital, juga akan berhenti beroperasi pada 31 Maret.

Tonton juga Video: Erick Thohir Punya Ide Buat Coworking Space di Stasiun Tanah Abang

[Gambas:Video 20detik]



(ara/ara)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT