PT Garuda Indonesia (Persero) mulai berhitung kebutuhan kebutuhan biaya jasa transportasi penerbangan jamaah haji dari Indonesia. Menurut perhitungan Garuda dengan asumsi terkini, tiket pesawat ibadah haji berada di kisaran Rp 33 jutaan.
Direktur Layanan dan Niaga Ade R. Susardi mengatakan jumlah itu masih bisa berubah. Cuma yang jelas, dia memaparkan biaya sebesar Rp 33 jutaan itu sudah termasuk biaya ongkos layanan maskapai, ditambah dengan biaya airport building charge dan passenger charge (PSC), dan juga margin keuntungan untuk Garuda Indonesia sebesar 2,5%.
"Jadi kita bisa hitung direct dan indirect total costnya Rp 31,4 juta, kemudian untuk airport building service dan PSC itu sekitar Rp 1,1 juta. Kemudian margin 2,5% untuk kita, jadi sebesar itu lah komponen biaya airline," ungkap Ade.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan Kementerian Agama sendiri memberikan kesempatan bagi maskapai untuk mendapatkan margin atau keuntungan sekitar 3%. Namun, Garuda mematok margin hanya 2,5%, atau sebesar Rp 815 ribu per penumpang.
Kemudian bila dirunut lebih jauh, biaya ongkos layanan maskapai sendiri terdiri dari biaya langsung dan tidak langsung. Biaya langsung totalnya mencapai Rp 29,3 juta dan biaya tidak langsung senilai Rp 2,09 juta.
Biaya langsung atau direct cost yang harus dibayarkan maskapai sendiri paling besar komponennya adalah untuk bahan bakar avtur. Dari total biaya langsung senilai Rp 29,3 juta, komponen avtur besarannya 40% sendiri.
Sisanya ada biaya leasing pesawat, biaya jasa kebandarudaraan, biaya jasa navigasi, biaya jasa ground handling pesawat, biaya jasa catering atau penyediaan makanan selama penerbangan, biaya kru, dan juga biaya penjemputan jemaah dari asrama haji ke bandara.
"Memang komponen terbesar di direct cost kita itu kalau di-breakdown adalah harga minyak (bahan bakar avtur) sekitar 40,2%," sebut Ade.
Kemudian ada juga biaya tidak langsung alias indirect cost. Mulai dari biaya penyediaan kru darat yang akan stand by di bandara, pelatihan kru, asuransi penerbangan bagi para jemaah, hingga biaya lain-lain. Termasuk salah satunya biaya pilgrim services alias biaya penyediaan koper dan pengiriman barang ke Kantor Wilayah Kemenag.
DPR Minta Harga Tiket Turun
DPR meminta Garuda bisa mengurangi beberapa komponen biaya agar tiket bisa makin menjadi murah. Misalnya, mengurangi biaya pilgrim services, biaya katering makanan di pesawat, hingga biaya bahan bakar.
Selly Gantina, anggota Komisi VIII, meminta agar Garuda tidak usah ikut-ikutan mengurus pilgrim services. Pilgrim services sendiri adalah layanan untuk penyediaan koper khusus kepada para jemaah.
"Yang menjadi kewajiban Garuda yang utama itu yang mana, yang wajib yang mana, yang sunnah yang mana? Apakah pilgrim services ini harus dilakukan Garuda juga? Kalau koper kan itu hanya tambahan harusnya," ungkap Selly dalam rapat kerja dengan direksi Garuda Indonesia, Kamis (9/2/2023).
Selly meminta agar Garuda berfokus melayani jamaah sebagai penumpang saja. Mulai dari datang ke bandara embarkasi haji, naik pesawat, hingga sampai di bandara tujuan.
Simak Video "Video: Garuda Ungkap Biaya Penerbangan Haji Naik Rp 1,1 Juta Per Jemaah"
[Gambas:Video 20detik]