Surplus Neraca Dagang RI Januari Melonjak Tajam, Ekonomi Pulih?

Surplus Neraca Dagang RI Januari Melonjak Tajam, Ekonomi Pulih?

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 15 Feb 2023 11:58 WIB
Ilustrasi untuk impor atau ekspor.
Foto: Andy Li/Unsplash
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca dagang Indonesia pada Januari 2023 mencapai US$ 3,87 miliar. Angka ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan surplus neraca dagang pada Januari 2022 yang di angka US$ 0,93 miliar.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah mengatakan perkembangan neraca dagang Indonesia pada Januari dipengaruhi oleh sejumlah peristiwa internasional.

Beberapa peristiwa internasional yang mempengaruhi kinerja ekspor di antaranya China yang telah membuka kembali keran impor batubara dari Australia. India juga memacu produksi batubara dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan domestiknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kedua Hal ini tentu berpotensi mengurangi pangsa batubara dari negara Indonesia. Sementara hal lain adalah melalui permendag nomor 53 Tahun 2023 pemerintah Indonesia menaikkan pungutan ekspor CPO untuk periode 16-31 Januari 2023 sebesar 7,17%." jelasnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/2/23).

Jika dibandingkan Desember 2022, surplus neraca dagang Indonesia memang mengalami perlambatan. Pada Desember 2022, surplus neraca dagang Indonesia tercatat US$ US$ 3,89 miliar.

ADVERTISEMENT

Namun demikian, jika dibandingkan secara year on year (yoy), ekspor dan impor Indonesia tercatat mengalami peningkatan. Ekspor Indonesia tercatat meningkat 16,37% sedangkan impor naik 1,27%.

Catatan lainnya, neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit US$ 1,42 miliar dengan komoditas penyumbang defisit terbesar berasal dari minyak mentah dan hasil minyak.

Sedangkan nonmigas surplus US$ 29 miliar dengan komoditas penyumbang surplus bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati dan besi dan baja.

Tiga negara penyumbang surplus terbesar yaitu Amerika Serikat, Filipina, dan India. Sedangkan tiga negara dengan defisit terdalam disumbangkan Thailand, Australia, dan Argentina.

(eds/eds)