Awal Tahun 2023, Impor RI Turun ke US$ 18,44 M

Awal Tahun 2023, Impor RI Turun ke US$ 18,44 M

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 15 Feb 2023 13:19 WIB
Setelah beberapa bulan mengalami defisit alias tekor, pada Mei 2019 posisi neraca perdagangan berbalik menjadi surplus.
Ilustrasi/Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada Januari 2023 mencapai US$ 18,44 miliar. Jumlah itu turun 7,15% dibandingkan Desember 2022 (month to month) atau naik 1,27% dibandingkan Januari 2022 (year on year).

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah mengatakan penurunan impor Januari 2023 terhadap bulan sebelumnya dipicu oleh penurunan komoditas migas sebesar 9,21% menjadi US$ 2,91 miliar dan nonmigas turun 6,75% menjadi US$ 15,54 miliar.

"Penurunan impor nonmigas Januari 2023 terhadap bulan sebelumnya karena peran komoditas mesin peralatan mekanik serta bagiannya turun 14,95%, barang dari besi dan baja turun 20,02% instrumen optik, fotografi, sinematografi dan medis turun 37,50%. Penurunan impor migas dikarenakan hasil minyak turun 14,20%, gas turun 12,22%," kata Habibullah dalam konferensi pers, Rabu (15/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dibandingkan Januari 2022, impor migas Januari 2023 masih mengalami peningkatan 30,36% menjadi US$ 2,91 miliar. Sementara impor nonmigas turun 2,78% menjadi US$ 15,54 miliar.

Impor Januari 2023 menurut penggunaan tercatat sebesar US$ 18,44 miliar. Lebih rinci dijelaskan impor barang konsumsi US$ 1,6 miliar, barang modal US$ 2,96 miliar, dan bahan baku/penolong US$ 13,89 miliar.

ADVERTISEMENT

Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari 2023 adalah Tiongkok US$ 5,32 miliar (34,24%), Jepang US$ 1,36 miliar (8,76%), dan Thailand US$ 0,89 miliar (5,76%).

"Pangsa impor nonmigas secara agregat menurut wilayah ASEAN sebesar US$ 2,51 miliar atau pangsa pasar 16,13%. Wilayah Uni Eropa pangsa pasar 7,33% dengan nilai US$ 1,14 miliar," ucap Habibullah.

(aid/eds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads