Defisit APBN 2007 Menyusut Rp 4,53 Triliun

Defisit APBN 2007 Menyusut Rp 4,53 Triliun

- detikFinance
Rabu, 16 Agu 2006 11:12 WIB
Jakarta - Pemerintah menargetkan defisit APBN tahun 2007 menyusut Rp 4,53 triliun (0,3%) menjadi Rp 33,1 triliun atau 0,9 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), dibandingkan APBN tahun 2006 yang defisit Rp 37,63 triliun atau 1,2 persen dari PDB.Defisit APBN 2007 masih terjadi karena pendapatan negara tahun depan masih akan lebih rendah dari dana belanja negara.Pendapatan APBN 2007 ditargetkan Rp 713,4 triliun atau naik 14,1 persen dari APBN 2006. Sedangkan pengeluaran atau belanja negara mencapai Rp 746,5 triliun.Pendapatan APBN 2007 akan berasal dari pajak Rp 505,9 triliun, penerimaan bukan pajak Rp 204,9 triliun dan hibah Rp 2,7 triliun. Itu berarti pendapatan APBN 2007 sebesar 71,2 persen ditopang dari penerimaan pajak dan sekitar 28,8 persen bersumber dari penerimaan bukan pajak.Demikian isi Pidato Kenegaraan dan Nota Keuangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di depan DPR, di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2006).Untuk membiayai defisit anggaran 2007, pemerintah berencana menggunakan sumber-sumber pembiayaan baik dari dalam maupun luar negeri.Selain untuk menutup defisit anggaran, pembiayaan anggaran juga dibutuhkan untuk memenuhi kewajiban pembayaran cicilan pokok utang dalam negeri dan luar negeri yang akan jatuh tempo tahun 2007. Kemudian untuk penyertaan modal negera dalam rangka penyehatan beberapa BUMN yang masih bermasalah.Dalam RAPBN 2007, pembiayaan anggaran yang bersumber dari dalam negeri direncanakan Rp 51,3 triliun. Dana itu berasal dari penerbitan SUN, dana eks moratorium untuk membiayai program rekonstruksi dan rehabilitasi NAD dan Nias, penjualan aset program restrukturisasi perbankan, menggunakan dana simpanan pemerintah di BI dan privatisasi.Pembiayaan anggaran yang berasal dari sumber pinjaman luar negeri netto sebesar Rp 18,2 triliun, terdiri dari pinjaman program dan pinjaman proyek sebesar Rp 35,9 triliun dikurangi dengan pembayaran cicilan pokok utang luar negeri sebesar Rp 54,1 triliun.Asumsi APBN 2007 lainnya adalah pertumbuhan ekonomi 6,3 persen, inflasi 6,5 persen, rupiah 9.300 per dolar AS, SBI 3 bulan 8,5 persen, harga minyak US$ 65 per barel dan lifting minyak 1 juta barel per hari.Sementara rasio utang pemerintah pada akhir 2007 menurun dari 41,3 persen pada tahun 2006 menjadi 36,9 persen. Sedangkan rasio pajak (tax ratio) meningkat dari 13,7 persen menjadi 14,3 persen. (ir/)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads