Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut defisit APBN 2024 akan menurun. Defisit APBN 2024 dipatok 2,16-2,64% terhadap produk domestik bruto (PDB).
"Untuk tahun depan awal kita akan perkirakan defisit makin menurun pada level 2,16% sampai 2,64% dari PDB dengan primary balance mendekati nol," katanya dalam Keterangan Pers Menteri Terkait Rapat Terbatas yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (20/2/2023).
Defisit APBN 2024 lebih rendah dari target defisit APBN 2023 2,84% terhadap PDB. Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani mengungkap sejumlah fokus yang dikejar pemerintah pada 2023 dan 2024, salah satunya pembangunan infrastruktur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah juga akan memfokuskan pada infrastruktur, karena ini akan meningkatkan produktivitas dan juga competitiveness dari perekonomian kita," ungkapnya.
Dengan landasan itu, anggaran tahun depan akan terus dijaga. Di satu sisi pendapatan negara akan tetap tumbuh dengan rasio pajak yang terus meningkat dan belanja negara juga dijaga secara disiplin. Pemerintah juga terus meningkatkan dukungan terhadap investasi agar meningkat pada 2023 dan 2024 melalui perubahan regulasi.
"Ini dilakukan melalui perubahan regulasi yang sudah dicapai, sehingga fokusnya 2024 adalah pelaksanaan UU Ciptak Kerja, UU PPSK, UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan, dan UU Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah," imbuhnya.
Sri Mulyani juga bilang akan menggunakan insentif fiskal dalam bentuk tax holiday, super deduction untuk riset, vokasi dan juga tax allowance dalam mendukung transformasi industri ramah lingkungan.
"Terutama berbasis sumber daya alam yang memperkuat ekosistem industri otomotif berbasiskan elektronik, elektrik, dan baterai. Ini menjadi salah satu upaya yang akan dilakukan tahun ini dan tahun depan," pungkasnya.
(ara/ara)