Baru Awal Tahun, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 95,6 T

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 22 Feb 2023 13:15 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Kementerian Keuangan mencatat realisasi pembiayaan utang melalui penerbitan utang per Januari 2023 mencapai Rp 95,6 triliun. Realisasi itu setara dengan 13,7% dari target Rp 696,4 triliun di 2023.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi pembiayaan utang terdiri dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) neto sebesar Rp 99,4 triliun dan pinjaman neto sebesar Rp 3,7 triliun.

"Secara keseluruhan pembiayaan utang kita di Rp 95,6 triliun atau 13,7% dari target," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Rabu (22/2/2023).

Pembiayaan utang melalui SBN dan pinjaman pada Januari 2023 disebut tetap on track sesuai strategi pembiayaan pada 2023. Timing pembiayaan utang mempertimbangkan kondisi pasar yang kondusif dan memperhatikan posisi kas pemerintah.

Di awal 2023, pemerintah untuk pertama kalinya menerbitkan SBN ritel (SBR012) sebesar Rp 22,2 triliun dalam dua tenor yaitu 2 tahun dan 4 tahun. Penerbitan itu mencatatkan jumlah investor terbesar yakni mencapai 62.375 investor dan tingkat keritelan tertinggi sepanjang penerbitan SBN ritel online.

"Ini bagus karena kita akan terus meningkatkan literasi keuangan. Masyarakat kalau ingin berinvestasi, membeli SBN adalah yang paling aman dan reliable. Ini juga akan sehat bagi APBN dan aman bagi masyarakat," tuturnya.

Selain itu, pada Januari 2023 pemerintah juga telah menerbitkan SBN valas sebesar Rp 46,8 triliun atau setara dengan US$ 3 miliar.

"Pada saat opportunity-nya muncul kita melakukan issuance dan ini adalah salah satu timing terbaik yang kita bisa gunakan atau manfaatkan," ucapnya.

Lihat juga Video 'Utang yang Capai Rp 7.773 T, Sri Mulyani Pede RI Mampu Bayar':






(aid/dna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork