Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo memberikan pujian kepada PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) atas pembangunan gedung kantor pusat ASDP. Ia mengatakan kehadiran gedung tersebut merupakan wujud transformasi yang merepresentasikan budaya kerja baru.
Hal tersebut diungkapkan olehnya saat sharing session bertajuk 'Kunci Sukses Transformasi di BUMN' di Jakarta, Jumat (24/2/2023).
"Salah satu yang krusial dari transformasi adalah transformasi workplace yang merepresentasikan budaya kerja yang baru," kata pria yang akrab disapa Tiko dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain kantor pusat baru, secara capaian ASDP selama 5 tahun belakang ini tergolong memuaskan. ASDP mencatatkan tren pertumbuhan kinerja keuangan positif dari tahun 2016 sampai dengan 2021. Adapun detail laba bersih ASDP yakni Rp 233, 413 miliar (2016), Rp 269,263 miliar (2017), Rp 255, 633 miliar (2018), Rp 318, 104 miliar (2019), Rp 181,147 miliar (2020), dan Rp 326,301 miliar (2021). Penurunan pada 2020 disebabkan oleh pandemi COVID-19.
Untuk kinerja pendapatan ASDP pun tumbuh positif di periode yang sama. Secara angka, ASDP mencatat pendapatan Rp 2,499 triliun (2016), Rp 2,728 triliun (2017), Rp 2,919 triliun (2018), Rp 3,307 triliun (2019), Rp 3,195 triliun (2020), dan Rp 3,550 triliun (2021). Hal itu pun turut diimbangi dengan program digitalisasi pembayaran tiket penyeberangan pada 17 pelabuhan di seluruh Indonesia.
Tiko mengatakan, kini, semua perusahaan berlomba untuk memiliki konsep ekonomi berkelanjutan dan mengacu pada ESG. Namun BUMN yang juga berperan sebagai agent of development tidak hanya memikirkan keuntungan semata namun sudah memiliki semangat bersama membangun negeri. ASDP saat ini melayani 70% lintasan komersial adalah bentuk dari pelayanan dan bakti pada Indonesia.
"Transformasi bukan pekerjaan overnight, harus ada roadmap yang jelas, ada Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) yang nantinya diturunkan menjadi Key Performance Indicator (KPI) hingga level individu. Dan quick wins diperlukan sebagai dorongan yang memberikan harapan di awal, namun tetap fokus dan konsisten dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam RJPP," kata Tiko.
Ia menjelaskan kemampuan beradaptasi (adaptability) dan kelincahan (agility), kunci sukses transformasi lainnya ialah pengelolaan stakeholder, baik internal dan eksternal. Hal itu dilakukan untuk tercapainya target yang diharapkan maka relasi baik dengan stakeholder harus dikelola dengan baik.
"Ketika mendapatkan tantangan, maka harus dapat meraih peluang. Tak masalah pasang surut dihadapi. Namanya kehidupan tentu tidak masalah jika harus mundur 2 langkah, atau berputar, yang penting goal tercapai," ungkapnya.
Tiko mengatakan sebagian besar BUMN transportasi di Tanah Air memiliki rekam jejak yang cukup baik dalam aspek keselamatan (safety), di mana hal ini menjadi budaya perusahaan yang utama. Ia turut berpesan agar setiap BUMN menghadirkan layanan prima yang memprioritaskan aspek keselamatan.
"Sikap dan karakter kuat yang harus dimiliki, kuncinya sabar dan tidak kenal lelah. Sebagai leader, dituntut konsisten, persisten, empati, dan sabar. Ini penting," tutup Tiko.
(prf/ara)