Mendag Dukung Pelaku Usaha Naik Kelas Lewat Kolaborasi Ekosistem UMKM

Mendag Dukung Pelaku Usaha Naik Kelas Lewat Kolaborasi Ekosistem UMKM

Sukma Nur - detikFinance
Jumat, 03 Mar 2023 14:57 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan
Foto: Kemendag
Jakarta -

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia. Menurutnya, hal itu bisa diwujudkan dengan membangun ekosistem pemberdayaan UMKM melalui bantuan permodalan dan kolaborasi UMKM dengan ritel modern, serta lokapasar (marketplace).

"UMKM harus menjadi prioritas utama karena negara bisa maju karena UMKM yang berkembang," tegas Zulhas dalam keterangan tertulis, Jumat (3/3/2023).

Hal ini ia sampaikan dalam acara Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, di Hotel Swiss Bel Bandar Lampung, Kamis (2/3) kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, untuk mendukung hal ini maka ekosistem UMKM harus dibangun melalui kolaborasi. Untuk permodalannya bisa bekerja sama dengan perbankan seperti BRI.

Sedangkan untuk potensi ekspor ada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia yang bisa membantu dan pemasaran logistiknya bisa bekerja sama menguntungkan dengan ritel modern.

ADVERTISEMENT

"Dengan kolaborasi dan kerja sama, ekosistem dapat terbentuk lebih cepat," imbuh Zulhas.

Ia menambahkan UMKM harus masuk dalam ekosistem digital dengan bekerja sama dengan marketplace. Sebab aplikator marketplace dapat melatih UMKM dengan pelatihan untuk meningkatkan kualitas tampilan kemasan agar lebih menarik.

"Misalnya, keripik pisang dikemas bagus agar tidak kalah dengan buatan luar negeri,"tandas Zulhas.

Menurut Zulhas 70% aktivitas ekonomi Indonesia berada pada kegiatan UMKM. Di mana UMKM telah menyerap 117 juta pekerja atau 90% dari total tenaga kerja. Karena itu, ia berharap semua pihak bisa mendukung kemajuan UMKM.

"Jika ekosistem UMKM terbentuk, tidak ada yang rugi. UMKM berkembang, ritel modern, perbankan dan pembiayaan, serta marketplace juga berkembang. Jika semua berkembang, rakyat menjadi makmur sehingga negara semakin maju," tandasnya.

Diketahui, UMKM memiliki kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebanyak 65,46 juta UMKM Indonesia telah berkontribusi terhadap 60% Produk Domestik Bruto (PDB). Selain itu, UMKM toko/warung tradisional juga menjadi kekuatan ekonomi rakyat paling riil dan sangat berpotensi memberikan dampak yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan ekonomi nasional.

Berdasarkan data dari Euromonitor pada 2021, dari 3,61 juta ritel yang ada di Indonesia, 3,57 juta di antaranya berbentuk toko/warung tradisional. Toko/warung tradisional berperan strategis dalam mendorong konsumsi rumah tangga yang memiliki kontribusi terbesar 51,67% terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Namun demikian, kontribusi UMKM terhadap ekspor nonmigas Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara lain, seperti Singapura, Thailand, Vietnam, dan Tiongkok yaitu sekitar 15,6%.

(fhs/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads