.webp)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengundang para pegiat anti korupsi pada Kamis (2/3) malam. Tujuannya untuk mendapat masukan atas kasus yang sedang melibatkan pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yakni Rafael Alun Trisambodo dan Eko Darmanto.
Hadir dalam undangan itu mantan Wakil Ketua KPK yakni Erry Riyana, Amien Sunaryadi dan Laode Muhammad Syarif, Sosiolog Universitas Indonesia Imam Prasodjo, putri sulung Gus Dur Alissa Wahid, dan Ahli Hukum Tata Negara Indonesia dari Universitas Gadjah Mada Zainal Arifin Mochtar.
Kemudian mantan Koordinator Komite Kerja Indonesian Corruption Watch (ICW) Danang Widoyoko juga turut hadir bersama filsuf Karlina Supelli, Ahli Hukum Tata Negara Bivitri Susanti, serta Advokat senior Arief Surowidjojo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mendapat masukan yang sangat baik mengenai langkah perbaikan dan koreksi yang harus dilakukan oleh Kemenkeu menyikapi kejadian saat ini," kata Sri Mulyani dalam unggahannya di Instagram, Jumat (3/3/2023).
Sri Mulyani mengaku mendapat masukan mulai dari aspek nilai dan filosofi, hingga spesifik mengenai perbaikan aturan terkait kewenangan diskresi yang disalahgunakan menjadi korupsi.
"Fokus penanganan terjadinya suap, hingga penguatan pengawasan pegawai dan deteksi dini risiko dan fraud, juga analisa LHKPN dan kepatuhan pegawai dan pejabat Kemenkeu," tuturnya.
Sri Mulyani menyebut kondisi ini menjadi momentum pembersihan dan perbaikan Kementerian Keuangan. Pihaknya berjanji akan terus melakukan pembenahan.
"Terima kasih atas dukungan dan masukan semua. Menjadi semangat yang sangat berarti," imbuhnya.
(aid/eds)
