Bisnis e-commerce di Indonesia dinilai punya prospek yang cerah. Di tengah pandemi, bisnis dagang berbasis digital ini tumbuh 33,3% dari tahun 2020 yang mencapai Rp 253 triliun menjadi Rp 337 triliun. E-commerce merupakan motor penggerak dari ekonomi berbasis digital.
Tingginya pertumbuhan e-commerce di Indonesia ini dipengaruhi pandemi Covid-19. Dilihat dari sisi perilaku konsumennya, di semua lini dagang berbasis online, tren transaksi berbasis digital terjadi peningkatan seiring banyaknya waktu orang di rumah sepanjang masa pandemi.
Selain itu, adanya teknologi yang semakin mapan diiringi dengan kecepatan transaksi yang semakin mudah dan cepat sangat membantu akselerasi bisnis digital jenis tersebut. Sepanjang 2022 sejumlah perusahaan teknologi mengalami pasang surut dalam perjalanan bisnisnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Inovasi Online Bisa Tingkatkan Bisnis Ritel? |
Kondisi ekonomi global tak menentu yang dihadapi mendorong bisnis e-commerce untuk melakukan berbagai perubahan dan merancang strategi baru yang tepat untuk terus tumbuh dan berkembang.
Masing-masing pemain e-commerce mengatur ulang strategi, karena bagaimanapun e-commerce memiliki peran terhadap individu juga keberlangsungan bisnis.
Masing-masing pemain e-commerce mengatur ulang strategi, karena bagaimanapun e-commerce memiliki peran terhadap individu juga keberlangsungan bisnis. Skema strategi yang dilakukan bukan hanya meliputi berbagai promo dan diskon terbaik untuk menarik pengguna, tetapi wadah yang dapat mendukung penjual untuk bertahan menjaga keberlangsungan bisnisnya.