Pemerintah berkolaborasi bersama seluruh pihak, termasuk pihak swasta dan masyarakat dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Dari sisi kebijakan, pemerintah melakukan sinergi bauran kebijakan fiskal dan moneter untuk menjaga konsumsi masyarakat dan iklim investasi di tengah ketidakpastian ekonomi global. Fundamental ekonomi Indonesia pun diyakini tetap solid karena potensi resesi berdasarkan survei Bloomberg hanya di angka 2%.
"Kebijakan konstruktif PC-PEN yang telah dilakukan menjadi kunci keberhasilan pemulihan ekonomi Indonesia, sebab Pemerintah secara cepat merespons melalui langkah-langkah 'gas dan rem' yang mengintegrasikan penanganan kesehatan dengan pemulihan ekonomi nasional," tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis, Selasa (7/3/2023).
Hal ini disampaikannya saat memberikan keynote speech mewakili Presiden RI pada acara Standard Chartered Indonesia World of Wealth (WOW) ke-19 Tahun 2023 'Accelerate to Blue & Green' di Jakarta, Selasa (7/3).
Airlangga menyampaikan pada tahun 2022, ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5,31% (yoy). Adapun angka ini merupakan level tertinggi sejak 2013 (5,56% yoy).
Di samping itu, kinerja ekspor tumbuh double digit dan disertai konsumsi serta investasi yang tumbuh baik. Bahkan, seluruh sektor dari sisi supply juga tumbuh positif.
Lebih lanjut, Airlangga menyampaikan realisasi inflasi pada 2022 tercatat mencapai 5,51%. Untuk itu, di tahun ini, pemerintah akan tetap menjalankan kebijakan extra effort dalam rangka menekan laju inflasi kembali ke target sasaran ±3%.
Di sisi lain, lanjut Airlangga, masih menggeliatnya sektor jasa keuangan dan likuiditas perbankan menunjukkan adanya ruang untuk mendorong investasi yang bersumber dari tabungan rumah tangga (menengah atas) dan korporasi. Hal ini terlihat dari jumlah investasi yang meningkat signifikan di masa pandemi dan belum dioptimalkan kembali untuk ekspansi dan belanja pasca penghentian PPKM.
Per Januari 2023, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai 8,03% (yoy) dan kredit 10,53% (yoy). Sementara nilai kelolaan Asset Under Management (AUM) mencapai Rp 829 triliun dengan reksadana masih menjadi favorit masyarakat dengan nilai Rp 509 triliun.
Dalam jangka menengah panjang, Airlangga menyebut pemerintah akan mendorong kebijakan ekonomi transformatif antara lain melalui kebijakan hilirisasi SDA, transisi energi, pengembangan SDM, dan pembangunan infrastruktur. Pemerintah juga menargetkan sebanyak 30 Proyek Strategis Nasional (PSN) selesai pada 2024 dengan estimasi nilai investasi sekitar Rp360 triliun.
"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, ekspor bahan baku akan terus dikurangi, dan industri hilir berbasis sumber daya alam di dalam negeri akan terus didorong. Pemerintah mengharapkan dukungan dari berbagai pihak, baik pelaku usaha, industri jasa keuangan dan para investor untuk mengawal kebijakan hilirisasi ini. Selain itu, Pemerintah mendorong terus percepatan transisi energi nasional, termasuk di dalamnya pengembangan ekosistem electric vehicles (EV), di mana Pemerintah memberikan insentif supaya bisa lebih maju lagi," papar Airlangga.
Terkait hasil KTT G20 Tahun 2022, Airlangga menyebut konferensi ini memberikan komitmen nyata di antaranya Pandemic Fund untuk mengatasi pandemi di masa depan sebesar US$ 1,5 miliar, di mana Indonesia berkontribusi sebesar US$ 50 juta. Selain itu, kebijakan transisi energi berkelanjutan melalui BALI COMPACT, dan dukungan pemulihan bagi negara rentan melalui alokasi Special Drawing Right (SDR) oleh IMF.
Ada pula beberapa skema kerja sama ekonomi bilateral seperti Just Energy Transition Partnership (JETP) dengan investasi senilai USD 20 miliar (Rp 311 triliun) untuk membantu transisi energi di Indonesia, serta Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII).
"Kesemuanya ini untuk mendorong business opportunities dalam pengembangan green and blue economy," pungkas Airlangga.
Sebagai informasi, turut hadir dalam acara ini, antara lain Wakil Menteri Keuangan; Staf Ahli Bidang Sosio- Antropologi Maritim Kemenko Kemaritiman dan Investasi; serta para pimpinan Standard Chartered Indonesia.
(fhs/ega)